Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - DALAM cerita mitologi Jawa kita nonton atau membaca cerita pewayangan dalam kisah Ramayana, ada adegan saat Hanoman dibakar hidup-hidup. Inilah cerita klimaks dalam pementasan wayang, baik wayang orang maupun wayang kulit.
Kisah si kera sakti yang tak mempan dibakar, malah ganti membakar dan mengobrak-abrik kerajaan Negeri Alengka.
Sang kera putih bukannya mati terbakar, namun merajalela menggunakan api yang berkobar pada tubuhnya untuk membakar kerajaan Alengka. Bahkan dia berhasil melarikan diri dan melaporkan peta kekuatan angkatan perang Alengka kepada Rama Wijaya.
Perang besar di Alengka. Rama dengan bala tentara pasukan kera menyerbu Alengka. Sedangkan para raksasa bala tentara Alengka menahan serbuan para kera sakti dengan gagah berani pula.
Di tengah medan perang yang dahsyat, kehebatan Kumbakarna turut berperang membela negara Alengka. Meskipun berwujud raksasa, kasar dan posturnya tinggi besar, namun sesungguhnya Kumbakarna adalah pribadi yang jujur, bijaksana dan memiliki jiwa nasionalisme yang mengagumkan.
Dia tahu benar bahwa tindakan Rahwana, sang kakak, tidak benar. Bahkan dia berusaha selalu mengingatkan, meskipun tidak pernah digubris Rahwana.
Karena negeri Alengka tanah tumpah darahnya diserang musuh, jiwa nasionalisme Kumbakarna terketuk. Dia berdiri di barisan terdepan untuk membela tanah tumpah darah sampai titik darah penghabisan. Kumbakarna mati di tangan Rama hanya karena membela Rahwana sang angkara murka.
Rama harus bertarung sangat keras untuk mengalahkan Kumbakarna. Saat kedua tangannya telah terpotong, Kumbakarka masih mampu berperang dengan kakinya yang berukuran raksasa menginjak-injak baletentara kera.
Rama memotong kedua kali Kumbakarna, namun dia masih tetap berperang dengan menggelindingkan tubuhnya yang luar biasa besar. Namun akhirnya Kumbakarna gugur sebagai pahlawan bangsa setelah terkena panah sakti Rama.
Pilkada 2017 mengingatkan saya memori sepenggal kisah mitologi Jawa yang saya baca dan menyaksikan dalam Sendratari Ramayanan di Candi Prambanan Medio 90-an.
Bagaimana Ahok mendapat tekanan bertubi-tubi, dikrimininalisasi, berbagai kekerasan verbal menjadi korban diskriminasi rasial sampai akhirnya tumbang secara politik dalam Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.
Ahok ibarat Kumbakarna yang gugur di tangan Rama sebagaimana al kisah di atas.
Kumbakarna tidak mungkin gugur dan negeri Alengka mustahil jatuh di tangan Rama Wijaya seandainya Rahwana tidak menghukum Hanoman.
Kesalahan terbesar Rahwana (Jokowi) memecat sembarang dari posisi menteri tanpa menghitung hutan budi dan jasa atas perjuangan mereka. Pasti Hanomanan, Anies Baswedan, sakit hati dan menyatakan perang. Dan hari ini kita saksikan beliau telah sukses obrak abrik segala jabatan, uang dan otoritas yang dimiliki Ahok maupun juga Jokowi.
Sakitnya Hanoman (Anies) karena Rahwana (Jokowi) kakanya Kumbakarna (Ahok) memberi hukuman yang kejam langsung pemecatan dari kursi menteri. Bagaimanapun Anies berguru pada bosnya Prabowo Subianto, pemimpin perang ibarat Ramawijaya menyerbu negeri Alengka (Jakarta) berhasil dikuasai setelah menewaskan Ahok sang Kumbakarna.
Tidak bisa disangkal bahwa kematian kumbakarna karena ulah Rahwana, juga kekalahan Pilkada Jakarta karena ulah Jokowi yang menggunakan segala kekuasaan dan jabatan untuk menyerang semua orang yang bertentangan atau tidak sejalan.
Orang-orang dekatnya yang pernah berdarah-darah dipecat, istana diisi orang-orang oportunis yang tidak berkorban, partai politik dihancurkan, aktivis ditahan dan dikriminalisasi, kelompok Islam dianggap musuh, persoalan HAM diabaikan, tiap Kamis berjemur di depan istana diabaikan, rakyat kecil korban sia-sia karena cor kaki diabaikan, kemiskinan, pengangguran, kematian anak dan ibu yang meningkat bahkan kue kekuasaan hanya dinikmati kelompok kecil (oligarki).
Kemudian, pembangunan infrastuktur yang penuh dengan manipulasi dan pembohongan, gagal membangun energi 35 ribu megawatt, pembangunan 19 kawasan industri yang belum jadi satupun, hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah, peningkatan korupsi, kolusi dan nepotisme, penetrasi kapital dan mafia menguasai sumber daya alam, 6000 orang Papua ditangkap, dianiaya, disiksa dan dibunuh selama 2,5 tahun kepemimpinan Jokowi.
Di bawah kepemimpinannya masalah Paniai, masalah Tolikara, Manokwari, yahukimo, Timika dan Jayapura serta berbagai kasus lainnya juga muncul.
Sebagai persoalan di pemerintahan inilah yang mendasari rendah elektabilitas publik terhadap Ahok. Kita tidak adil hanya menyalahkan seorang Ahok karena seperti kumbakarna yang tidak pernah bersalah tetapi beliau menjadi korban secara sadis oleh pasukan kera yang dipimpin oleh Rama.
Yang harus bersalah dan merefleksikan atas kekalahan ini adalah Rahwana (Jokowi). Kematian Kumbakarna (kekalahan Ahok) harus dihormati sebagai nasionalis tulen dan patriotik yang jujur tetapi kita juga akan menyaksikan dengan senjata bernama Jayawijaya Ramawijaya (Prabowo) akan menusuk dan menumbangkan Rahwana (Jokowi) 2019.[***]
Natalius Pigai
Aktivis Indonesia lahir di Paniai, Papua, 28 Juni 1975
(rmol)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 20, 2017 at 10:21AM
0 Response to "Basuki Mati, Jokowi Akan Tumbang - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.