Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Hukum & Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah menilai Jaksa Agung M Prasetyo melakukan politik partisan. Tudingannya berkaitan dengan tuntutan hukuman dari jaksa penuntut umum terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam perkara penodaan agama.
"Jaksa agung melakukan politik partisan atau politik pilkada," kata Ikhsan dalam diskusi Ahok, Jaksa & Palu Hakim di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/4).
Menurut Ikhsan, jaksa agung terdahulu mengarahkan politik hukum di Indonesia dengan paradigma criminal justice system. Jaksa adalah pilar negara dalam rangka mewakili rakyat untuk menuntut pelaku kejahatan
Namun, hal itu tidak dilakukan oleh jaksa agung sekarang. Bahkan, kata Ikhsan, jaksa agung asal Partai NasDem itu malah menimbulkan ketidakpercayaan publik.
"Tindakan jaksa dalam tuntutannya tidak menciptakan politik hukum di Indonesia dalam rangka penegakan hukum pidana, justru memecah belah masyarakat. Ini menimbulkan distrust yakni ketidakpercayaan publik kepada proses penegakan hukum," tutur Ikhsan.
Sebelumnya JPU menyatakan Ahok melanggar Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia. Karena itu, JPU mengajukan tuntutan hukuman berupa penjara satu tahun dengan dua tahun masa percobaan.
Ikhsan mengatakan, jaksa seharusnya menuntut Ahok dengan Pasal 156 a KUHP. Sebab, saksi dan ahli yang dihadirkan dalam persidangan oleh jaksa terlihat untuk mengkonstruksikan tuntutan dengan pasal tersebut.
Lagi pula, katanya, Ahok tidak menghina golongan tertentu. "Harusnya jaksa tetap (menuntut dengan) Pasal 156 a KUHP, tidak geser," ucapnya. (gil/jpnn)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) May 01, 2017 at 07:50AM
0 Response to "Petinggi MUI Sebut Jaksa Agung Bersikap Partisan di Kasus Ahok - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.