Adalah Orang orang seperti AAB dan teman temannya ini

![]() |
Inilah Muka Pengadu Domba Yang Mungkin Anda Kenal - Mungkin Saja Dia Kerja bareng Anda - Atau Dia Kerja Di Anda. Laporkan Ke Polisi Sekarang Juga - Selamat Tinggal - AAB |
AAB ini memang bukanlah seorang sendiri yang mengurusi portal dakwahmedia.net yang merupakan portalberita sara - tapi dipastikan dengan mengirinya ke penjara pasti dia akan dengan senang hati menyanyi dan membokar satu persatu teman temannya disana
Dakwahmedia.net ini gambar gambarnya
![]() |
Ya kan - baru masuk saja sudah melangar UU ITE - Belum diperiksa apa apa sudah kena - pasal berlapis dah.. - Mohon tutup juga page fbnya supaya tidak buka ladang baru |
ADSENSE ( PENGHASILAN MURNI ) adalah - ca-pub-2527579359972994
Nah dari google adsense ini kita dapatkan alamat alamat lain yang juga pasti dikelola oleh mereka dibalik layar - saya kira 4 orang saja sudah cukup untuk membuat portal berita ini
sholihah.web.id , dakwahmedia.net,http://reportasedakwah.blogspot.sg/
Nah karena disitu ada situs SHOLHAH.WEB.ID - silahkan pemerintah cari KTP PENANGGUNG JAWAB, itulah orang orang dibalik layar DAKWAHMEDIA.NET selain yang sudah dijelaskan diatas. dengan gambrang - SORRY YA MAS AAB - sudah waktunya mas tobat..
Dulu, waktu saya masih muda (sekarang sih masih muda juga), saya suka nyinyir dengan Majelis Ulama Indonesia. Usia saya waktu itu berbilang mahasiswa, baru lulus. Sy nyinyir sekali setiap MUI merilis fatwa. Hingga pada suatu hari, saking nyinyirnya, ada teman yang menegur (karena dia mungkin sudah tidak tahan lihat sy nyinyir di mana2), “Bro, jangan2, kitalah yang ilmunya dangkal. Bukan MUI-nya yang lebay. Tapi kitalah yg tidak pernah belajar agama sendiri.”
Muka saya langsung merah padam, tidak terima. Ini teman ngajak bertengkar. Enak saja dia bilang ilmu sy dangkal. Tapi sebelum sy ngamuk, teman sy lebih dulu bilang dengan lembut, “Jangan marah, bro. Mending pegang kertas dan pulpen gw, nih. Mari kita daftar hal2 berikut ini. Kalau sudah didaftar, nanti boleh marah2.” Baik. Karena dia ini teman baik saya, maka saya nurut, ambil pulpen dan kertasnya.
“Pertama, kapan terakhir kali kita baca Al Qur’an lengkap dengan terjemahan dan tafsirnya?” Saya bengong. “Tulis saja, bro. Kapan?” Saya menelan ludah. Berusaha mengingat2. “Kedua, kapan terakhir kali kita baca kitab hadist, sahih bukhari, sahih muslim, dibaca satu persatu, dipelajari secara seksama?” Saya benar2 terdiam. “Ketiga, kapan terakhir kita duduk di kajian ilmu yg diisi guru2 agama? Ayo, bro ditulis saja, kapan terakhir kali?”
Saya benar2 kena skak-mat. Termangu menatap kertas di atas meja.
“Ayo bro, ditulis. Kapan? Apakah kita tiap hari, tiap minggu telah melakukannya? Apakah baru tadi pagi kita baca tafsir Al Qur’an? Baru tadi malam, baca kitab2 karangan Imam Ghazali, dsbgnya?
Saya benar2 jadi malu.
“Nah, itulah kenapa jangan2 kita suka nyinyir dengan fatwa MUI, suka nyinyir dengan ulama. Karena kita merasa sudah paling berpengetahuan, paling paham tentang agama, tapi kenyataannya, kita cuma modal pandai bicara saja, pandai bersilat lidah. Belum lagi kalau ditanya: apakah kita sudah rajin shalat 5 waktu, apakah kita sudah rajin puasa senin-kamis, shalat tahajud, jangan2 kita malah tidak pernah. Bro, kita nyinyir dengan MUI, karena kita tidak suka saja, sentimen dgn mereka, dangkal pengetahuannya. Saat kita belajar betulan ilmu agama, barulah kita nyadar, kita sebenarnya justeru sentimen dengan Al Qur’an, dengan Nabi, dengan agama sendiri. Karena yg disampaikan oleh MUI itu, semua ada di kitab suci dan hadist.”
Demikianlah kisah masa lalu itu. Tidak perlu serius bacanya, anggap saja fiksi masa lalu Tere Liye. Fahimna. Pakai F, bukan pakai P.
Tere Liye - VIA - http://www.dakwahmedia.net/2016/12/ternyata-tere-liye-dulu-sering.html ON - December 20, 2016 at 12:59PM
0 Response to "Ternyata Tere Liye Dulu Sering Nyinyirin Fatwa MUI, dan Bertobat gara gara ini.. - Dakwah Islami"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.