Adalah Orang orang seperti AAB dan teman temannya ini

![]() |
Inilah Muka Pengadu Domba Yang Mungkin Anda Kenal - Mungkin Saja Dia Kerja bareng Anda - Atau Dia Kerja Di Anda. Laporkan Ke Polisi Sekarang Juga - Selamat Tinggal - AAB |
AAB ini memang bukanlah seorang sendiri yang mengurusi portal dakwahmedia.net yang merupakan portalberita sara - tapi dipastikan dengan mengirinya ke penjara pasti dia akan dengan senang hati menyanyi dan membokar satu persatu teman temannya disana
Dakwahmedia.net ini gambar gambarnya
![]() |
Ya kan - baru masuk saja sudah melangar UU ITE - Belum diperiksa apa apa sudah kena - pasal berlapis dah.. - Mohon tutup juga page fbnya supaya tidak buka ladang baru |
ADSENSE ( PENGHASILAN MURNI ) adalah - ca-pub-2527579359972994
Nah dari google adsense ini kita dapatkan alamat alamat lain yang juga pasti dikelola oleh mereka dibalik layar - saya kira 4 orang saja sudah cukup untuk membuat portal berita ini
sholihah.web.id , dakwahmedia.net,http://reportasedakwah.blogspot.sg/
Nah karena disitu ada situs SHOLHAH.WEB.ID - silahkan pemerintah cari KTP PENANGGUNG JAWAB, itulah orang orang dibalik layar DAKWAHMEDIA.NET selain yang sudah dijelaskan diatas. dengan gambrang - SORRY YA MAS AAB - sudah waktunya mas tobat..
Mungkin banyak rakyat Indonesia yang tidak tahu bahwa kata “Bhinneka Tunggal Ika” itu tidak muncul bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia. Kata itu muncul dalam lambang negara yang baru dibuat tahun 1950. Sebelum ada slogan Bhinneka Tunggal Ika, garuda mencengkeram bendera merah putih saja, tanpa ada teksnya.
Dalam penyempurnaannya, slogan itu dimasukkan. Kalimat itu sendiri diambil dari buku Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular yang konong berasal dari zaman Kerajaan Majapahit. Bunyi aslinya sebagai berikut:
Rwāneka dhātu winuwus wara Buddha Wiśwa, bhinnêki rakwa ring apan kěna parwanosěn, mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, bhinnêka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa (Pupuh 139: 5).
(Konon dikatakan bahwa Wujud Buddha dan Siwa itu berbeda. Mereka memang berbeda. Namun, bagaimana kita bisa mengenali perbedaannya dalam selintas pandang? Karena kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua. Mereka memang berbeda-beda, namun hakikatnya sama. Karena tidak ada kebenaran yang mendua. (Bhinneka Tunggal ika tan Hana Dharma Mangrwa) (Tantular, 2009: 504-505)
Slogan ini kemudian digunakan oleh negara untuk menggambarkan keberagamaan di Indonesia baik dalam hal suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Negara berharap adanya keberagaman ini bisa dipahami sebagai sebuah realitas yang harus dihormati antara satu dengan yang lain. Nah, di sanalah muncul sikap toleransi di tengah masyarakat.
Meski demikian, sejak lahirnya kalimat itu di zaman Majapahit, sebenarnya slogan tersebut mengandung ide pluralisme—menyamakan semua agama karena dianggap menuju kepada tuhan. Slogan itu tak lagi dimaknai sebagai ide pluralitas. Maka tak heran, slogan ini digunakan oleh para pengusung ide pluralisme untuk menyerang Islam.
Jika dimaknai sebagai sebuah realitas keberagaman yang harus dihormati, toh Islam pun sangat menghormati adanya perbedaan. Islam tidak pernah memaksakan orang non Muslim masuk Islam. Bahkan Islam sangat toleransi terhadap mereka. Saking tolerannya, lihatlah bagaimana kaum Muslim mau memberi kesempatan orang non Muslim duduk di posisi strategis di negeri ini, padahal mereka itu minoritas. Kurang toleran apa coba? [] emje
Sumber Tabloid Mediaumat edisi 186 - VIA - http://www.dakwahmedia.net/2016/12/bhinneka-tunggal-ika-jadi-ide-pluralisme.html ON - December 11, 2016 at 03:35PM
0 Response to "Bhinneka Tunggal Ika Jadi Ide Pluralisme? - Dakwah Islami"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.