Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Anggapan jika reklamasi di Teluk Jakarta adalah sebuah solusi untuk menambah ruang atau lahan di ibukota merupakan cara berfikir yang salah.
Begitu disampaikan Anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya usai diskusi, "Bagaimana Nasibmu Nanti", di salah satu restoran di Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
"Karena kalau kita berpikir terus menerus menambah lahan, terus kita akan rebutan lahan dengan tetangga terus dong," kata Marco.
Dia mengatakan, jika penambahan lahan dilakukan di laut sama artinya dengan mengurangi area laut.
"Jangan lupa bahwa kita ini republik kelautan, jadi wilayah kita itu laut dan darat. Jadi kalau Anda mengurangi laut, Anda harus berpikir dua kali, jangan sampai cuma berpikir ah saya dapat daratan tambahan," ujarnya.
Menurutnya, jika membicarakan pembangunan horizontal maka yang dibicarakan adalah hutan. Namun, jika yang dibicarakan kota maka bicara "lantai".
Marco menyontohkan luas 'lantai' di Singapura yang terbangun 6 kali luas pulau. Sementara, luas 'lantai' yang terbangun di Jakarta hanya dua kali luas area yang ada.
"Jadi setiap penduduk Singapura rata-rata menikmati sekitar 1.000 meter persegi lantai terbangun, sementara Jakarta kan cuma 170 meter persegi lantai terbangun," ungkapnya.
Marco menyebutkan terdapat kesalahan ekstra polasi, seolah-olah menambah penduduk harus menambah lahan.
"Lahan kan di mana-mana pun nggak bertambah, kalau Anda mau mengambil lahan tetangga, tetangga Anda kan juga butuh lahan. Dan jangan berpikir laut juga, kalau Anda berpikir laut berarti Anda mengurangi laut.
Jadi berpikirnya jangan menambah lahan, tapi harus menambah lantai," ungkapnya.
Ditambahkan Marco, harus ada pembicaraan lebih lanjut mengenai pulau reklamasi yang telah terbangun.
"Pada dasarnya itu ilegal, jadi harusnya disita negara, orang itu ilegal kok. Langkah berikutnya, bagaimana kita menyita, itu harus dipikirkan dengan baik supaya dapat bermanfaat buat masyarakat," pungkasnya. (rmoljakarta)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) May 18, 2017 at 05:17AM
0 Response to "Reklamasi Bukan Solusi Menambah Lahan - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.