Mari kita tepok jidat 100 dahulu lalu berpikir, siapa yang preman siapa yang ulama? Polisi melindungi premanisme? Apakah FPI memiliki cermin dirumah? Siapa yang selalu berlaku anarkis, melakukan sweeping seenaknya dan menuntut Ahok ditangkap padahal proses hukum sedang berjalan? Rizieq Shihab sendiri tidak mengendalikan ucapannya sehingga menistakan agama kristen dan menyinggung orang Sunda dengan memplesetkan sampurasun menjadi campuracun.
Apakah orang seperti ini layak disebut ulama? Ulama seharusnya dapat dijadikan pembina dan pembimbing umat Islam. Bukan penyebar kebencian dan seruan jihad tidak jelas.
Panik Mode On
Sekarang FPI sudah diserang oleh semua pihak. Netizen selalu saja dapat menemukan kesalahan FPI lewat video, foto, postingan dan menyebarkannya agar semua orang tahu. Berbeda dengan bully media sosial yang biasanya tidak berdasar, bully kali ini sangat berdasar dan FPI sendirilah yang menyebabkannya. Sifat anarkis dan mau menang sendiri serta kelakuan umatnya yang tidak sesuai norma mulai menyerang balik FPI.
Sekarang bukan lagi jaman dimana presiden kita cuman bisa prihatin dan menterinya tidak mampu membubarkan FPI, tapi sudah jaman digital dimana semua kebohongan dan kebusukan bisa dibongkar. Mau dipoles apapun tetap saja keburukan akan terlihat.
Saat Rizieq Shihab dipanggil sebagai saksi ke kepolisian apa yang dilakukannya? Mengumpulkan massa untuk ‘mengawal’. Apa yang mesti dikawal? Rizieq akan berada di gedung kepolisian, sebuah tempat teraman di Indonesia. Mau dikawal dari apa? Yang terlihat hanya usaha mengintimidasi polisi agar Rizieq tidak mendapat kenaikan status. Kita bisa melihat kualitas seorang Rizieq Shihab dari kejadian ini, hanya berani main keroyok.
Setelah selesai memberikan kesaksian, apa yang dilakukan Rizieq?
“Makanya saya kasih tahu sekarang lebih baik Sukmawati mencabut laporan dan minta maaf, kami maafkan, selesai, kita tidak perkarakan,” kata Habib Rizieq di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis.
Anda bisa mengerti apa maksud dari ucapan Rizieq? Dari ucapannya terlihat bahwa orang ini merasa bahwa ucapannya yang telah menghina Pancasila tidak ‘berperkara’. Bahkan dengan angkuhnya meminta agar Sukmawati mencabut laporannya. Lho? Bukannya ini tanda bahwa orang ini sudah mulai terpojok? Bila percaya bahwa dirinya benar maka akan seperti Ahok yang langsung maju di persidangan.
Rizieq ngeles dan malah menyalahkan orang yang melaporkannya padahal dirinyalah yang berucap. Apakah ini bukan perilaku arogan?
Aksi 161, Masih Waraskah?
Bagi FPI, dirinya tidak pernah salah. Titik!
Hal bisa terlihat dari gerakan yang mereka ingin lakukan. Gerakan 161 menyebut Kapolda preman dan melakukan kriminalisasi ulama. Juga menuduh adu domba rakyat dan merusak NKRI.
Apakah gerakan ini masih waras? Premanisme apa yang dilindungi Kapolda? Bukankah beliau hanya memeriksa Rizieq sebagai saksi. Yang ada malah FPI seperti kebakaran jenggot, Polisi langsung dituduh ini itu. Yang paling parah adalah bagi mereka ini adalah seruah Jihad.
Jihad untuk siapa? Tidak mungkin untuk umat islam yang damai. Toh selain pihak FPI tidak ada umat lain yang heboh tentang hal ini. Tujuan dari ‘jihad’ ini pun ingin mencopot Kapolda. Siapa yang paling diuntungkan? Anda bisa pikirkan sendiri.
Melihat bahwa FPI sudah mulai tersudut dan kehilangan legitimasinya, pihak FPI seperti kehilangan nalar. Semua pihak disemprotnya. Dilaporkan, eh malah menuntut yang melaporkan meminta maaf. Ketua diperiksa polisi, eh anggotanya ikut turun ‘mengawal’. Dan sekarang meminta Kapolda dicopot. Ini sudah termasuk perilaku stress, sulit diterima akal sehat.
Harapan kita adalah kasus yang menjerat Rizieq Shihab terus dijalankan. Masak kasus Ahok bisa secepat kereta namun kasus Rizieq tidak secepat itu. Jangan biarkan kasus ini menguap begitu saja. Bila mereka mengancam atau mengintimidasi, tambahkan saja pasal ke tuntutan. Jangan sampai ada stigma bahwa FPI kebal hukum.
Tentu saja kita semua berharap agar kerukunan agama di Indonesia tetap dapat terjaga. Oleh karena ini pihak pemerintah perlu menindak setiap orang yang berusaha merusak kerukunan ini. (14/01/2017).
from KOMPAS http://www.kompas-com.gq/2017/01/habib-rizieq-semakin-tidak-warasnya.html
0 Response to "Habib Rizieq Semakin Tidak Warasnya Yang Terus Melakukan Jihad Yang Tidak Berkesudahan Dan Tidak Ada Gunanya Sama Sekali - Konsistensi Muslim"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.