BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Sudahkah Anda Bertobat dari Nyinyirin Fatwa MUI? Ini Cerita Tobatnya Tere Liye
<<< Download Ini Dan Bagikan Segera orang orang ini sungguh memalukan >>>
https://drive.google.com/file/d/0B-R_rC7_q3IicllPcE9ZQ1VrSlU/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/0B-R_rC7_q3IicllPcE9ZQ1VrSlU/view?usp=sharing
Sudahkah Anda Bertobat dari Nyinyirin Fatwa MUI? Ini Cerita Tobatnya Tere Liye
Berita Islam 24H - Ternyata penulis dan novelis terkenal Tere Liye dulu sering Nyinyirin Fatwa MUI. Kini dia sudah bertobat.
Berikut penuturan penulis novel best seller 'Hafalan Shalat Delisa' tentang masa lalu nyinyirin fatwa MUI yang diposting di laman fanpagenya (20/12/2016);
Dulu, waktu saya masih muda (sekarang sih masih muda juga), saya suka nyinyir dengan Majelis Ulama Indonesia. Usia saya waktu itu berbilang mahasiswa, baru lulus. Sy nyinyir sekali setiap MUI merilis fatwa. Hingga pada suatu hari, saking nyinyirnya, ada teman yang menegur (karena dia mungkin sudah tidak tahan lihat sy nyinyir di mana2), “Bro, jangan2, kitalah yang ilmunya dangkal. Bukan MUI-nya yang lebay. Tapi kitalah yg tidak pernah belajar agama sendiri.”
Muka saya langsung merah padam, tidak terima. Ini teman ngajak bertengkar. Enak saja dia bilang ilmu sy dangkal. Tapi sebelum sy ngamuk, teman sy lebih dulu bilang dengan lembut, “Jangan marah, bro. Mending pegang kertas dan pulpen gw, nih. Mari kita daftar hal2 berikut ini. Kalau sudah didaftar, nanti boleh marah2.” Baik. Karena dia ini teman baik saya, maka saya nurut, ambil pulpen dan kertasnya.
“Pertama, kapan terakhir kali kita baca Al Qur’an lengkap dengan terjemahan dan tafsirnya?” Saya bengong. “Tulis saja, bro. Kapan?” Saya menelan ludah. Berusaha mengingat2.
“Kedua, kapan terakhir kali kita baca kitab hadist, sahih bukhari, sahih muslim, dibaca
satu persatu, dipelajari secara seksama?” Saya benar2 terdiam.
“Ketiga, kapan terakhir kita duduk di kajian ilmu yg diisi guru2 agama? Ayo, bro ditulis saja, kapan terakhir kali?”
Saya benar2 kena skak-mat. Termangu menatap kertas di atas meja.
“Ayo bro, ditulis. Kapan?
Apakah kita tiap hari, tiap minggu telah melakukannya?
Apakah baru tadi pagi kita baca tafsir Al Qur’an? Baru tadi malam, baca kitab2 karangan Imam Ghazali, dsbgnya?
Saya benar2 jadi malu.
“Nah, itulah kenapa jangan2 kita suka nyinyir dengan fatwa MUI, suka nyinyir dengan ulama. Karena kita merasa sudah paling berpengetahuan, paling paham tentang agama, tapi kenyataannya, kita cuma modal pandai bicara saja, pandai bersilat lidah. Belum lagi kalau ditanya: apakah kita sudah rajin shalat 5 waktu, apakah kita sudah rajin puasa senin-kamis, shalat tahajud, jangan2 kita malah tidak pernah. Bro, kita nyinyir dengan MUI, karena kita tidak suka saja, sentimen dgn mereka, dangkal pengetahuannya. Saat kita belajar betulan ilmu agama, barulah kita nyadar, kita sebenarnya justeru sentimen dengan Al Qur’an, dengan Nabi, dengan agama sendiri. Karena yg disampaikan oleh MUI itu, semua ada di kitab suci dan hadist.”
Demikianlah kisah masa lalu itu. Tidak perlu serius bacanya, anggap saja fiksi masa lalu Tere Liye.
(Tere Liye) [beritaislam24h.net / ppc]
Sudahkah Anda Bertobat dari Nyinyirin Fatwa MUI? Ini Cerita Tobatnya Tere Liye = Dipostkan Oleh noreply@blogger.com (Berita Islam 24 H) - Pada December 21, 2016 at 08:51AM
0 Response to "Sudahkah Anda Bertobat dari Nyinyirin Fatwa MUI? Ini Cerita Tobatnya Tere Liye - BERITAISLAM24H"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.