Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA - Perlakuan polisi terhadap pendukung terpidana kasus penistaan agama Basuki T Purnama (Ahok) berbuat rusuh saat berdemo di Rutan Cipinang, semalam dikritik. Karena perlakuan tersebut berbeda ketika GNPF-MUI melakukan aksi padahal berlangsung tertib.
Anggota tim Advokasi GNPF-MUI Kapitra Ampera mengatakan, pihaknya tak melihat adanya pengistimewaan pada Ahok saat dia dibawa pertama kali ke rutan Cipinang. Dia menilai, di tahannya Ahok di rutan Cipinang dan kini dipindahkan ke Mako Brimob itu merupakan balasan atas perbuatannya yang telah menistakan agama.
"Ketika orang menista agama, Allah sudutkan pelaku dengan penistaan yang lebih menyakitkan. Dari kebebasan yang luas lalu masuk ke dalam ruang yang sempit," ujarnya pada wartawan di Tebet, Jaksel, Rabu (10/5/2017).
Terkait aksi demo yang dilakukan pendukung Ahok di rutan Cipinang dan terjadi rusuh, bebernya, dia pun heran dengan polisi yang membiarkannya. Bahkan, polisi membiarkan pendukung Ahok melewati batas waktu yang ditentukan.
Saat pihaknya menyampaikan aksi protesnya, tambah Kapitra, polisi malah mengaku memberikan toleransi atas nama kemanusiaan. Padahal, perlakuan tersebut tak diberikan pada massa GNPF-MUI saat melakukan aksi-aksinya.
"Kita coba berjiwa besar, di dunia ini tidak ada yang adil seadilnya. Namun intinya, perbuatan menodai agama telah dihukum setimpal," tuturnya.
Dia menambahkan, meski adanya perbedaan perlakuan antara pendukung Ahok dengan massa GNPF-MUI, pihaknya tetap menerimanya. Asalkan dalam pelaksanaannya, polisi tak melanggar prinsip penegakan hukum. (sindonews)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) May 12, 2017 at 05:31PM
0 Response to "Pendukung Ahok Rusuh Tak Ditindak, GNPF-MUI Tetap Berjiwa Besar - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.