The post Din: Jika Penista Agama Bebas, Saling Hina Merajalela appeared first on Gema Rakyat.
Din: Jika Penista Agama Bebas, Saling Hina Merajalela - GEMARAKYAT
Berikut Ini Adalah Kontent Dari gemarakyat Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Din: Jika Penista Agama Bebas, Saling Hina Merajalela
Opini Bangsa – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menegaskan kembali dukungannya terhadap Aksi Simpatik 55, yang digelar pada Jumat (5/5/2017). Din juga menyatakan, bahwa jika terdakwa penista agama bebas, maka tindakan saling hina antar kelolompok akan merajalelal.
Menurut Din, aksi Umat Islam yang digagas oleh Geraka Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ini merupakan ekspresi demokrasi yang dilindung konstitusi. Oleh karenanya tidak boleh ada pihak yang menghalangi.
“Tidak ada yang boleh menghalanginya kecuali yang antidemokrasi dan antikonstitusi,” ujar Din, di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Din menilai, aksi ini bertujuan untuk mengingatkan Indonesia agar terus menegakkan hukum dan keadilan.Tujuan ini sebagai respons atas tuntutan ringan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap terdakwa perkara dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). JPU hanya menuntut Ahok satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun.
“Jika kasus penista agama bebas, maka saling menghina antara kelompok-kelompok masyarakat akan merajalela,” tegas Din. Dia menambahkan, bahwa tindakan saling hina antar kelompok dapat merusak kebinekaan bangsa.
Kepada Umat Islam yang mengikuti Aksi Simpatik 55, Din berpesan agar tetap mengedepankan perdamaian.
“Jangan terhasut dan terjebak ke dalam kekerasan dan anarkisme. Dan kepada pemangku amanat, dengar dan terimalah unjuk perasaan dan pikiran rakyat untuk tegaknya hukum dan keadilan,” tegas Din.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin mendukung Aksi Simpatik 55 yang akan digelar oleh Gerakan Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) bersama umat Islam pada Jumat, 5 Mei mendatang.
Din menyampaikan dukungannya melalui pesan whatsapp kepada Ketua Umum GNPF MUI, Bachtiar Nasir. Bachtiar membacakan pesan tersebut saat menggelar konferensi pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2017). Din tidak bisa menghadiri konferensi pers karena sedang berada di Malang.
“Saya mendukung aksi 5 Mei. Semoga ini menjadi jihad kita,” ujar Bachtiar membacakan pesan dari Din. [opinibangsa.id / tsc]
0 Response to "Din: Jika Penista Agama Bebas, Saling Hina Merajalela - GEMARAKYAT"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.