Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, MATARAM -- Kasus penghinaan berbau rasial yang dilakukan mahasiswa asal Indonesia, Steven Hadisudiryo Sulistyo kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) sempat menyita perhatian publik.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Wathan (PBNW) Hasanain Juaini membeberkan kronologi lengkap terkait kasus yang terjadi di Bandara Changi, Singapura, pada Ahad (9/4) tersebut. "Satu kekhawatiran mendalam bagi saya adalah terjadinya bias sebagai akibat para pembaca berita tidak memahami dengan baik dan menyeluruh asal muasal kejadian tersebut," kata Hasanain dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Kamis (20/4).
Hasanain menilai, banyak berita melansir berita ini. Namun, acuannya sangat sederhana yaitu kesalahpahaman antara TGB dengan Steven saat mengantre di Bandara Changi, yang kemudian berakhir pada permintaan maaf Steven di sejumlah media nasional.
"Secara keseluruhan, kedalaman berita-berita terkait masalah tersebut hanya sebatas itu, sehingga pembaca sudah pasti tidak akan dapat menangkap nuansa dan spektrumnya seapa adanya," ujar peraih penghargaan Ramon Magsaysay Award tersebut.
Kemudian, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain itu bersama beberapa orang melakukan tabayun dengan TGB untuk mendapatkan cerita lengkap peristiwa tersebut. Hasanain mengaku terkejut mendengar ceritanya, hatinya merasa tergetar dengan keluhuran sikap TGB.
Sebenarnya, Steven sudah mendapatkan teguran sangat santun dari TGB agar tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang berbau sara. Bahkan TGB mengalah dengan cara berpindah dan menjauh demi memberikan keleluasaan kepada yang bersangkutan.
"Tetapi, Steven tetap meluapkan kata-kata kotor sekalipun sudah berjauhan, sehingga orang banyak yang mengantre mendengarkan umpatan-umpatannya."
Di antara peringatan yang TGB berikan adalah jangan menyebut-nyebut kata pribumi, namun yang bersangkutan sambil berkacak pinggang dan menantang, tetap menghamburkan umpatan-umpatannya. (republika)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 20, 2017 at 09:21PM
0 Response to "Tuan Guru Bajang Telah Menegur, Tapi Etnis Tionghoa Steven Tetap Memaki - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.