Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Jurubicara Presidium Relawan Anies-Sandi (PRAS), M Syaiful Jihad mengatakan, keberadaan "manusia kardus" di balik kekalahan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Manusia kardus" yang dimaksud Syaiful adalah para pejabat Pemprov DKI yang pada saat Pilgub DKI lalu bersikap tidak netral, karena secara terang-terangan berpihak dan membantu memenangkan Basuki, kemudian di saat Basuki kalah langsung membelot ke Anies-Sandi.
"Para 'manusia kardus' ini cukup banyak jumlahnya, dan saat ini sudah mulai terlihat gerak-geriknya," kata Syaiful di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4).
Syaiful mengatakan, salah satu pejabat bermental "manusia kardus" ini adalah Walikota Jakarta Barat Anas Effendi.
Beberapa hari lalu saat Anies Baswedan menghadiri kegiatan Isra Mi'raj di Jakarta Barat, yang diprakarsai mantan Sekda DKI, Fadjar Panjaitan, Anas Effendi yang notabene masih menjabat sebagai walikota tiba-tiba hadir. Bahkan yang bersangkutan ikut naik ke atas panggung.
Padahal saat Pilgub lalu, Anas sangat tidak netral, karena sering hadir dan menyokong kampanye Ahok-Djarot.
"Bahkan sepak terjang Anas sempat dilaporkan oleh Tim Sukses Anies-Sandi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan sempat diproses dan terancam sanksi," ujar Syaiful.
Lebih lanjut, Syaiful meminta Anies-Sandi untuk memutasi dan memproses hukum para "pejabat kardus" ini ketika nanti keduanya resmi diangkat sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Karena apabila dibiarkan, pada masa mendatang apa yang pernah dilakukan oleh mereka dikhawatirkan akan kembali diulangi.
"Jangan hanya dimutasi, mereka harus juga diproses hukum dan jika terbukti bersalah harus diberikan sanksi tegas," tegas Syaiful.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Syaiful, selain Anas, terdapat sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI yang dinilai bermental "manusia kardus".
Diantaranya Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. Tri terungkap pernah menerbitkan surat larangan kepada RT dan RW di wilayah Jakarta Selatan untuk tidak mendukung Anies-Sandi. Padahal sebagai masyarakat biasa RT dan RW memiliki hak politik yang dilindungi oleh undang-undang.
Kemudian juga ada Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede yang juga terlihat keberpihakannya.
Selanjutnya ada juga Kepala Dinas Bina Marga dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup serta sejumlah kepala dinas lainnya.
Menanggapi persoalan 'manusia kardus: ini, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta Rico Sinaga, sepakat dengan pandangan Syaiful Jihad.
Menurutnya harus ada sanksi bagi para pejabat yang terbukti tidak netral dalam Pilkada lalu. "Saya sepakat dengan Syaiful," cetus Rico. (rmoljakarta)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 26, 2017 at 10:08AM
0 Response to "Kekalahan Basuki-Djarot Karena 'Manusia Kardus' - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.