Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
“Apa yang dikatakan Jokowi sudahlah. Bisa saya terima. Kalau seperti ini kan bukan hanya sekadar "jare" (kata-nya). Yang kemarin kan kami dengar, itu semua sudah jadi kewenangan gubernur. Itu dari pak Teten, dari yang lain. Kalau sekarang saya mendengar langsung dari pak Jokowi-nya dan sedih,” kata Gunarti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/3).Umatuna.com, JAKARTA -- Salah seorang petani Kendeng, Rembang, Jawa Tengah berhasil bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang hari ini saat pertemuan dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Istana Negara, Jakarta. Namun, petani yang bernama Gunarti tersebut mengaku kecewa terhadap Jokowi, ia pun juga tampak menangis usai pertemuan berlangsung.
Dalam sepekan ini, para petani asal Jawa Tengah melakukan aksi cor kaki menuntut pencabutan izin lingkungan PT Semen Indonesia yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, masyarakat yang melakukan aksi hanya mendapatkan penjelasan bahwa gubernur juga memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin.
“Apa yang dikatakan Jokowi sudahlah. Bisa saya terima. Kalau seperti ini kan bukan hanya sekadar "jare" (kata-nya). Yang kemarin kan kami dengar, itu semua sudah jadi kewenangan gubernur. Itu dari pak Teten, dari yang lain. Kalau sekarang saya mendengar langsung dari pak Jokowi-nya dan sedih,” kata Gunarti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/3).
Menurut Gunarti, para petani Kendeng pernah bertemu dengan Jokowi pada 2 Agustus tahun lalu. Saat itu, Jokowi menjanjikan agar izin lingkungan untuk pabrik semen dikaji kembali melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Sementara dilakukan kajian, segala aktivitas pabrik di Pegunungan Kendeng pun dihentikan selama satu tahun, termasuk izin pabrik PT Semen Indonesia. Kendati demikian, instruksi presiden tersebut dinilainya tak dipatuhi oleh Gubernur Jateng Ganjar dengan mengeluarkan izin lingkungan yang baru. Izin yang diterbitkan itupun juga dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung (MA).
“Akhirnya waktunya dipendekkan menjadi 6 bulan, dan 6 bulannya itu masih nanti akhir bulan April. Tapi, pak Ganjar Pranowo setelah mencabut izin, karena kita sudah mempunyai putusan dari MA untuk yang PT Semen Indonesia itu kita menang, itu 17 Januari 2017 dicabut, tapi dia mengeluarkan izin baru,” jelas Gunarti.
Kendati demikian, Jokowi menyampaikan masalah terkait izin yang dikeluarkan oleh Gubernur Jateng tersebut harus ditanyakan kepada gubernur terkait. Karena itu, ia merasa kecewa terhadap Jokowi. “Kalau melihat apa yang dikatakan beliau, pak Jokowi, rasanya saya sudah kehilangan bapak. Ini benak yang kami rasakan,” katanya. (republika)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) March 22, 2017 at 08:55PM
0 Response to "Usai Cor Kaki Lebih dari 6 Hari Sampai Ada yang Meninggal, Jokowi Tetap Tak Mau Kabulkan Tuntutan Petani - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.