Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
"Tidak ada alasan pemerintah untuk impor bawang merah. Sebagian daerah sedang panen dan juga harga di pasaran masih di bawah batas bawah," tegasnya.Umatuna.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendesak pemerintah segera menutup keran impor bawang merah. Menurutnya, masuknya bawang merah impor telah membuat petani resah.
"Pemerintah harus berpihak pada petani dan bawang merah lokal. Segera setop keran impor," ujar Fadli melalui siaran pers ke media, Minggu (19/3).
Fadli yang juga ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menuturkan, beberapa daerah sentra bawang merah seperti Brebes sedang panen. Namun, keran impor membuat harga bawang merah semakin rendah.
Di Temanggung, Jawa Tengah, harga bawang merah yang menyentuh angka Rp 20.000 per kg pada awal 2017 kini turun menjadi Rp 11.500 per kilo. Karenanya, sudah semestinya pemerintah menutup keran impor bawang merah.
"Tidak ada alasan pemerintah untuk impor bawang merah. Sebagian daerah sedang panen dan juga harga di pasaran masih di bawah batas bawah," tegasnya.
Lebih lanjut Fadli menyoroti keberadaan Permendag Nomor 63 Tahun 2016 tentang Harga Acuan Komoditas. Dalam Permendag itu disebutkan, harga batas bawah bawang merah adalah Rp 22.500 per kg, sedangkan batas atasnya Rp 32.000.
Menurutnya, pemerintah harusnya konsisten dengan kebijakan itu. "Harusnya Permendag ini jadi pegangan pemerintah, toh inikan produk pemerintah sendiri," tegasnya.
Karenanya Fadli juga mengingatkan pemerintah agar peduli pada nasib petani bawang. Menurut politikus Partai Gerindra itu, petani punya hak untuk hidup sejahtera. (jpnn)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) March 19, 2017 at 04:02PM
0 Response to "Impor Bawang Merah, Pemerintah Dianggap Tak Berpihak pada Petani Lokal - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.