Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
"Coba deh kitab agama kamu dihina, dinistakan, kamu mau? Pasti kita enggak mau. Kalau saya enggak mau Alquran, kitab saya, Allah saya dihina, itu aja dan saya menolak," kata perempuan itu sembari memegang spanduk penolakan di Kramat Lontar.Umatuna.com, JAKARTA - Aksi penolakan terjadi pada saat calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengikuti acara pengajian bulanan Majelis Taklim An Nisaa di Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Lokasi penolakan tidak jauh dari tempat penyelenggaraan pengajian bulanan. Jaraknya sekitar 20 meter.
Sejumlah ibu-ibu terlihat membawa spanduk berisi penolakan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot.
Tulisan dalam spanduk itu adalah 'Kami Warga KR. Lontar Menolak Kedatangan Paslon 2 Ataw Penista Agama' dan 'Kami Warga Kramat Sentiong Menolak No 2'.
Perempuan yang mengenakan hijab putih itu mengatakan, penolakan itu ada kaitannya dengan perkara dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok.
Ahok kini berstatus sebagai terdakwa dugaan penodaan agama. Hal itu terkait perkataannya mengenai Surah Al Maidah ayat 51.
"Coba deh kitab agama kamu dihina, dinistakan, kamu mau? Pasti kita enggak mau. Kalau saya enggak mau Alquran, kitab saya, Allah saya dihina, itu aja dan saya menolak," kata perempuan itu sembari memegang spanduk penolakan di Kramat Lontar.
Hal senada disampaikan oleh Azizah, 57. Dia mengaku tidak mau agamanya dihina. Menurut Azizah, pengajian cuma kedok untuk kampanye.
"Itu pengajian cuma kedok. Baru kali ini ada pengajian, biasanya enggak ada acara ginian (pengajian)," ucap Azizah.
Azizah mengaku warga yang berada dekat tempat tinggalnya tidak ada yang diundang untuk hadir mengikuti pengajian. "Kami warga Kramat Sentiong enggak setuju, saya enggak suka agama saya dihina," ujarnya.
Sementara, Ani selaku Koordinator RelaNU sekaligus panitia pengajian mengaku, acara itu rutin diadakan setiap hari Senin. Soal kehadiran Djarot, menurut dia, dadakan.
"Kami suka mengadakan pengajian, biasanya di Musala, tapi enggak muat. Kalau kehadiran Pak Djarot dadakan," ucap Ani.
Menurut Ani, warga tidak ada yang menolak. Bahkan, dia menambahkan, banyak warga yang hadir dalam pengajian itu.
"Warga sini enggak ada yang nolak, malah membludak yang datang lebih dari 600 orang. Itu mungkin yang RT 10, iya kali enggak suka," tutur Ani.
Dia membantah melakukan kampanye lewat pengajian. "Kami enggak ada bagi-bagi sembako. Pengajian kami setiap Senin," ungkap Ani. (gil/jpnn)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) March 20, 2017 at 08:39PM
0 Response to "Djarot Ditolak Hadir di Majelis Taklim, Warga: Saya Enggak Mau Al Quran Dihina, Itu Aja - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.