Tidak banyak orang yang bisa konsisten shalat berjamaah di masjid. Apalagi ketika dibenturkan dengan urusan pekerjaan. Namun, tidak demikian dengan Brigadir Jenderal Polisi ini. Pekerjaan apapun ia hentikan ketika mendengar adzan. Rapat apapun ia tinggalkan. Bahkan jabatan dan pangkatnya ia pertaruhkan, demi shalat berjamaah di masjid di awal waktu.
Kebiasaannya adalah mengejar shaf pertama. Ia ingin selalu bisa shalat tepat di belakang imam di sebelah kanan.
Dialah mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini menjabat Kakorsabhara Baharkam Polri, Brigjen. Pol. Drs. Umar Septono, S.H., M.H. Semangat shalat jamaah itulah yang kemudian ia tularkan ke institusi dan stafnya. Dalam berbagai forum, Brigjen Umar mengingatkan pentingnya shalat jamaah karena panggilan pertama adalah panggilan adzan yang pada hakikatnya merupakan panggilan Allah.
“Lima waktu saya di awal waktu, berjamaah, di masjid, di shaf depan sebelah kanan. Itu harga mati,” kata Brigjen Umar.
“Kegiatan apapun sibuknya harus saya hentikan. Rapat siapapun yang mimpin saya tinggalkan. Dunia saya pertaruhkan, pangkat jabatan ini,” tegasnya. “Karena kembali tadi, tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Itu kata kuncinya. Dipegang.”
“Di kesibukan dunia, yang kerja, yang shopping, yang apa itu, rapat kuliah, itu harus dihentikan karena panggilan paling tinggi hanya satu: Allahu akbar Allahu akbar!”
The post Brigjen Ini Rela Kehilangan Jabatan Demi Shalat Berjamaah appeared first on Gema Rakyat.
0 Response to "Brigjen Ini Rela Kehilangan Jabatan Demi Shalat Berjamaah - GEMARAKYAT"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.