Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA -- Meskipun hanya berbatas garis dengan Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Papua Nugini memiliki kondisi yang jauh berbeda. Di sana, Islam merupakan agama minoritas. Bahkan, Kristen memiliki akar yang kuat di Papua Nugini.
Islam baru masuk ke Papua Nugini pada abad ke-16. Masuknya Islam terjadi karena ada sebagian orang Papua Nugini yang kerap berdagang dengan pedagang Cina dan Melayu yang beragama Islam. Islam juga disebarkan oleh para buruh kontrak yang datang ke negeri itu pada 1972, diikuti oleh diplomat dari Malaysia dan Indonesia setelah negara ini merdeka pada 1975.
Pada 1981, seorang berkebangsaan Inggris yang kebetulan merupakan penduduk permanen di Papua Nugini memeluk Islam. Tahun berikutnya, sejumlah warga asli Papua Nugini mengikuti jejaknya. Bahkan, seperti dilaporkan koran setempat, ada sebuah kampung yang semua penduduknya masuk Islam pada saat yang sama.
Seiring perkembangan Islam di kancah internasional, simpati dunia Islam terhadap Muslim di Papua Nugini juga bertambah. Pada 1988, umat Islam di Papua Nugini mendirikan pusat Islam (Islamic centre) pertama dengan bantuan dari Lembaga Dakwah Asia Tenggara yang bermarkas di Malaysia dan Kementerian Urusan Islam Arab Saudi. Pada 1996, tiga pusat Islam kembali didirikan dengan bantuan dari Liga Muslim Dunia. Di seluruh Papua Nugini, sekarang terdapat tujuh pusat Islam.
Saat ini ada sekitar 4.000 Muslim di negara yang pernah dijajah Belanda, Jerman, dan Inggris itu. Kebanyakan Muslim tinggal di sekitar Port Moresby (ibu kota negara), Baimuru, Daru, Marchall Lagoon, Musa Valley dan di Pulau New Britain serta New Irlandia.
Pada 1987, umat Islam negeri itu dengan bantuan Liga Muslim Dunia yang berkedudukan di Arab Saudi mengontrak sebuah rumah di wilayah Korobosea. Rumah kontrakan itu kemudian diubah dan digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam selama bertahun-tahun.
Sayangnya, rumah tersebut hanya mampu menampung 50 orang Muslim. Padahal, jumlah Muslim terus bertambah seiring kian banyaknya orang asing yang beragama Islam bekerja di Papua Nugini, khususnya di Port Moresby.
Akibatnya, rumah itu tak bisa lagi menampung umat Islam yang ingin beribadah, terlebih untuk shalat Idul Fitri atau Idul Adha. Tempat ibadah itu kemudian dialihkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby yang mempunyai halaman cukup luas untuk menampung umat Islam. (republika)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 14, 2017 at 06:54PM
0 Response to "Allahu Akbar! Jumlah Umat Islam di Papua Nugini Terus Bertambah - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.