Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - “Kenapa proyek terus yang dipikirin, bukan warganya yang dipikir. Kita sudah di pinggir tapi tetap diuber pembangunan dan proyek pemerintah. Kami orang kecil selalu diusik, selalu digusur,” kata Rohmat, 40 tahun, warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Rohmat ialah pengurus rukun tetangga 7 dan rukun warga 4 seksi pembangunan di Kampung Bayur. Di RW itu ada 48 hunian yang terancam digusur dalam waktu dekat karena proyek Jalan Tol Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu—disebut “Becak Kayu”.
Tak hanya RW 4, imbasnya RW 1, RW 2, RW 3, RW 11, dan RW 13 akan terdampak gusuran pula. Diperkirakan ada sekitar 376 hunian yang berada dalam posisi rentan. Proyek yang dimulai sejak 1996 ini akan menghubungkan Bekasi dan Jakarta sepanjang 21 kilometer. Kawasan ini akan dibelah proyek lain, yakni Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) jurusan Jakarta-Bandung.
Rohmat yang sudah 25 tahun memiliki KTP dan KK DKI Jakarta menuturkan pihak pelaksana pembangunan proyek sudah dua kali mondar-mandir di daerahnya. Pertama berkeliling sembari memberi tanda dengan cat semprot di beberapa area. Kedatangan kedua mereka guna menggambar peta perencanaan pembangunan.
Pada 28 April nanti, akan ada pertemuan di Kantor Kelurahan Cipinang Melayu. Rencananya membahas ganti rugi penggusuran. Hingga saat ini, Rohmat mengaku belum ada kepastian kapan penggusuran dilaksanakan.
“Surat resmi kapan penggusuran, warga belum dapat. Kalau sudah dapat surat resmi, kita bisa siap-siap. Lha kalau tidak? Kita cuma dapat keresahan,” katanya kepada Tirto, Kamis kemarin (20/4).
Warga di RW yang sama, Darsa, 45 tahun, mengisahkan tentang banjir yang menghantam permukiman di Cipinang Melayu selama dua hari sejak Selasa dan Rabu, pekan lalu. Kedalaman mencapai sekitar 1 meter. Sumber banjir dari Kali Sunter. Rumah Darsa di RT 7 hanya berjarak sekitar 5 meter dari Kali Sunter. Bahkan banjir merendam Masjid Nurul Iman yang berjarak 240 meter dari rumahnya.
“Waktu banjir kemarin lumpur 5 sampai 10 sentimeter di rumah dan jalan,” ujarnya.
Aktivitas keseharian warga lumpuh. Anak-anak dan ibu-ibu diungsikan ke Universitas Borobudur dan kantor kelurahan. Ada belasan perahu. Belasan tali tambang menjuntai dari satu rumah ke rumah lain. Darsa sudah jauh hari membuat loteng sederhana dari kayu; di situlah barang-barang berharga disimpan ketika banjir.
“Keluarga saya tidak pernah ngungsi. Saya belanja, renang lawan arus. Pakai rompi pelampung. Belanjanya di toko kelontong sekitar setengah kilometer dari rumah,” tuturnya.
Darsa, yang sudah 20 tahun tinggal di Jakarta, mengatakan siapa pun yang jadi gubernur Jakarta harus memerhatikan rakyat kecil seperti dirinya. Ia juga mengharapkan Kali Sunter secara rutin dikeruk.
Pada 19 April kemarin, di hari pencoblosan, Darsa dan Rohmat memakai hak pilihnya di TPS 21. Di TPS ini pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang. Tirto berbicara dengan warga dan semuanya mencemaskan nasib mereka yang rentan digusur jika Ahok terpilih kembali. Sehingga isu "duniawi" inilah, dan bukan agama, yang cukup sering diutarakan.
“Pak Anies jangan obral janji saja. Harapan saya, tolong perhatikan rakyat kecil,” tegasnya.
Kalau pun penggusuran tak bisa dihindari, Darsa tak ingin nasibnya sama dengan warga gusuran lain di masa pemerintahan Ahok. Misalnya, ia ingin dipindahkan di dekat kediamannya sekarang. Dan ada uang ganti yang harus sesuai luas tanah yang digusur.
"Kami masih berat ninggalin Kampung Bayur. Warga inginnya rumah diganti rumah, bukan rusun,” ujar Darsa, mengungkapkan kekhawatiran. (tirto)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 22, 2017 at 10:52AM
0 Response to "Korban Gusuran Berhasil Menggusur Ahok - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.