Presiden Jokowi dalam kesempatan kunjungannya ke Sibolga mengeluarkan pernyataan ahistoris. Dia menyampaikan agar agama dipisahkan dari politik.
Menanggapi hal ini, NK menelpon Kyai Kampung sekedar mendapatkan pandangannya atas pernyataan Presiden tersebut. Inilah pendapatnya.
Yah begitulah kalau presidennya bukan dari kalangan intelektual. Dia akan mengeluarkan pendapat sesuai bahan yang disajikan oleh pembantunya. Dia nggak punya filter. Main omong saja, tanpa mempertimbangkan betapa sensitifnya pernyataan semacam itu.
Soekarno saja dulu pernah mengeluarkan pernyataan senada di Amuntai, Kalimantan Selatan, langsung kena semprit.
Jadi memang Presiden sekelas Indonesia itu bukan hanya sekolahan. Bukan hanya sederhana dan bukan hanya berhasil jadi Walikota, tapi juga memahami perselisihan-perselisihan ideologis di negeri ini. Untuk hal itu, tentu harus banyak baca sih. Bukan hanya banyak canda.
Lalu bagaimana harusnya rakyat memberi reaksi, Kyai? tanya NK.
Ya jangan direaksi. Biarin aja. Wong agama dan politik sudah menjadi bagian yang riil dari kehidupan bangsa ini. Kalau agama dipisah, yang rugi NU, lho.
Kok bisa, Kyai?
Nanti Depag bisa dihapus. Habis kita. Pesantren bisa tutup. Makanya jika mau bereaksi, kampanyekan deh pisahkan bisnis dan politik. Ini yang bikin mumet bangsa ini. Orang bisnis ngurus publik dan negara. (sed)
The post Jokowi: Pisahkan Agama dengan Politik. Kata Kyai, Yang Kamu Harus Pisahkan Politik dengan Bisnis! appeared first on Gema Rakyat.
0 Response to "Jokowi: Pisahkan Agama dengan Politik. Kata Kyai, Yang Kamu Harus Pisahkan Politik dengan Bisnis! - GEMARAKYAT"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.