Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Para kiai dan ulama turut berperan aktif berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Sejarah tidak bisa terpisahkan antara ulama, para santri dan TNI adalah peristiwa 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Begitu dikatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di hadapan 10 ribu santri pada acara Haul sesepuhan warga Pondok Buntet, Al Marhumin, di Pondok Pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu malam (15/4).
"Bangsa Indonesia merdeka karena peran aktif para kiai dan ulama bersama-sama dengan umat agama lain, berbagai macam suku berjuang bersama-sama sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat dalam meraih kemerdekaan," katanya.
Dalam mempertahankan NKRI tidak bersifat kedaerahan dan tidak di suatu tempat saja melainkan di seluruh wilayah Indonesia. Santri dan ulama, kata Gatot, mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia, bersama komponen bangsa lainnya, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat hingga saat ini.
Gatot menceritakan perjuangan para ulama dan TNI pertama dipimpin Jenderal Sudirman, pada masa itu oleh anak buahnya dipanggil kiai.
"TNI tidak bisa terlepas dari para kiai dan para ulama serta santri," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Jenderal Gatot juga menyorot bangsa Indonesia saat ini sudah mulai membentuk kelompok-kelompok, ada yang merasa hebat sendiri, merasa paling mendirikan bangsa ini.
"Inilah yang harus kita waspadai, adanya kelompok yang paling merasa benar, paling hebat, tidak seperti ulama yang bersatu padu bersama agama lainnya dan bangkit pada saat bangsa membutuhkannya," tegas Gatot seperti dalam keterangan tertulis yang dikirim Penum Puspen TN kepada redaksi.
Jenderal Gatot juga menyampaikan bahwa dalam mengisi kemerdekaan dan mempertahankan NKRI agar tetap berdiri teguh dan tidak membedakan agama satu dengan yang lainnya.
"Negara Indonesia adalah mayoritas beragama Islam yang benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan," tukasnya. (rmoljakarta)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 16, 2017 at 07:19PM
0 Response to "Jenderal Gatot: Jangan Sia-Siakan Kiai Dan Ulama - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.