Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Cerita-cerita jenaka banyak dikaitkan dengan orang Madura. Salah satunya disampaikan Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid saat menjadi narasumber diskusi publik dengan tema Merawat Pemikiran Guru-guru Bangsa yang diselenggarakan Universitas Paramadina dan Nurcholish Madjid Society di Jakarta, Rabu (12) sore.
Yenny Wahid bercerita tentang strategi orang NU Madura membela diri ketika zaman Orde Baru Presiden Soeharto.
Pada waktu itu, kata Yenny, pemerintah menetapkan semua umat Islam Indonesia baik Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di hari yang sama.
Hal tersebut ditetapkan karena biasanya NU dan Muhammadiyah berbeda dalam berlebaran. Untuk itu, maka Presiden Soeharto mengerahkan Koramil untuk melarang siapa saja yang berlebaran di hari yang tidak ditentukan pemerintah.
Dalam menentukan jatuhnya Hari Raya, Presiden Soeharto lebih condong ke Muhammadiyah. Sontak itu membuat geger warga NU. Banyak warga NU yang ikut pemerintah karena takut diancam Koramil. Namun, hal itu tidak berlaku bagi orang Madura.
Seorang NU Madura mau menjalankan Shalat Idul Fitri di lapangan. Kemudian orang Madura itu dihampiri oleh salah satu anggota Koramil.
“Bubar-bubar ndak boleh, ndak boleh shalat,” cerita Mbak Yenny menirukan gaya Koramil.
Lalu kemudian, orang Madura tersebut marah dan protes kepada anggota Koramil itu. “Sampean ini bagaimana tak iye. Orang ndak sembahyang ndak dilarang. Orang mau sembayang dilarang. PKI sampean!” (nu)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 14, 2017 at 07:47AM
0 Response to "Geger! Koramil Larang warga Madura Shalat, Jama'ah: PKI Sampean! - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.