Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
"Enak banget iya, Jadi direksi atau dewan pengawas BPJS kesehatan. Gaji atau tunjangan besar banget tapi soal banyaknya kendala pekerjaan, bukannya diselesaikan tapi selalu digampangkan saja," kecam Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi melalui pesan singkatnya.Umatuna.com - Center For Budget Analysis (CBA) meminta kepada Presiden Jokowi mengevaluasi Direktur Utama BPJS Kesehatan.
Bila perlu ganti dirut BPJS Kesehatan saja kalau tidak bisa menghilangkan defisit anggaran dalam pengelolaan anggaran BPJS kesehatan.
"Enak banget iya, Jadi direksi atau dewan pengawas BPJS kesehatan. Gaji atau tunjangan besar banget tapi soal banyaknya kendala pekerjaan, bukannya diselesaikan tapi selalu digampangkan saja," kecam Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi melalui pesan singkatnya.
Uchok menyampaikan, berdasarkan laporan keuangan BPJS Kesehatan, pendapatan iuran sangat rendah bila dibandingkan dengan pengeluaran atau beban jaminan kesehatan. Hal menyebabkan BPJS kesehatan selalu mengalami defisit untuk setiap tahun.
Pada tahun 2014, urai Uchok, defisit anggaran sebesar Rp 4,2 triliiun dan meningkat jadi Rp 4,3 triliun di tahun berikutnya. Hal ini disebabkan pendapatan iuran BPJS Kesehatan hanya sebesar Rp 52.7 triliiun. sedangkan beban pengeluaran untuk jaminan kesehatan bisa sampai sebesar Rp 57 triliun.
"Tetapi pihak direksi atau pengawas BPJS kesehatan, santai-santai saja, dan tak usah mikir darimana untuk menutup defesit anggaran ini. Mereka hanya cukup makan gaji buta saja, defisit bisa ditutupi tanpa kerja keras mereka," kritiknya.
Untuk menutupi defesit anggaran pada tahun 2015, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akhirnya memberikan penanaman modal negara sebesar Rp 5 triliun kepada BPJS Kesehatan. Ironisnya, lanjut Uchok, defisit anggaran yang terus membengkak tiap tahun justru dibiarkan tunggakan hutang atau iuran wajib pemerintah daerah yang berasal dari 34 provinsi dan 448 ota/kabupaten Kepada BPJS Kesehatan.
Untuk diketahui, posisi nilai hutang atau iuran wajib pemerintah daerah tahun 2004 sampai sampai tahun 2013 mencapai Rp 854.312.658.806. Sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 425.928.776.680. Total jumlah hutang atau iuran wajib Pemda periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2016 mencapai Rp1.280.241.435.486 yang belum dibayar kepada BPJS Kesehatan.
Ia yakin andaikan para pengurus atau dirut mau bekerja keras menagih hutang ke Pemda, maka lubang desifit anggaran bisa sedikit ditutupi.
"Kalau terus menerus terjadi defisit anggaran, bisa-bisa BPJS kesehatan bangkrut," cetusnya. (rmol)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) April 23, 2017 at 03:37PM
0 Response to "CBA: Pengawas BPJS Enak Banget Ya, Gaji Besar Tapi Banyaknya Kendala Bukannya Diselesaikan tapi Selalu Digampangkan Saja - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.