Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memblokir aplikasi Telegram karena dipandang berbahaya bagi publik. Kebijakan itu pun menuai badai protes dari masyarakat.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Maneger Nasution, mengungkapkan kebijakan pemerintah kali ini pasti akan mendapat protes keras dari seluruh warganet. Belum lama juga beredar tanda pagar (tagar) #BlokirJokowi di dunia maya.
"Bahkan tanda pagar (tagar) #BlokirJokowi menjadi trending topic di media sosial Twitter, sebagai bentuk protes atas keputusan memblokir Telegram," kata dia dalam rilis, Ahad (16/7).
Tagar dipandangnya ini akan terus dilakukan semua pengguna sosial media. Tidak menutup kemungkinan, protes akan semakin banyak jika aplikasi-aplikasi lainnya, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya, akan ikutan diblokir.
Seorang pengguna sosial media aktif, Dinda Fenia, mengungkapkan rasa geramnya dengan pola pikir pemerintah yang sangat terbelakang mengalahi manusia purba.
"Kok bisa pemerintah mengeluarkan keputusan itu. Kurang cerdas seorang menteri berpikir seperti itu di zaman teknologi yang sudah semakin maju. Ini malah semakin mundur," ucap dia.
Maneger menyarankan, masyarakat sipil agar bisa merapatkan barisan mengawal Presiden supaya tidak terus menerus membuat kebijakan yang otoritarisme."Ini akan mengancam hak atas kebebasan berekspresi warga negara dan masa depan demokrasi Indonesia," ujar dia. Sumber: Republika
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) July 17, 2017 at 10:39AM
0 Response to "Tagar Blokir Jokowi Dipandang Sebagai Bentuk Protes Publik - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.