Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, Jakarta - Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, Presidium Alumni 212 dan beberapa komunitas Muslim ingin rekonsiliasi dan berdamai dengan pemerintah.
Natalius menyampaikan hal ini usai bertemu pihak Kemenko Polhukam, terkait pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, khususnya soal laporan dugaan kriminalisasi ulama alumni 212 dan rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dalam pertemuan tersebut hadir Sekretaris Menko Kemenko Polhukan Yayat Sudrajat, Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas, dan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani.
"Jadi hasil pertemuan tadi menindaklanjuti permintaan dari Presidium Alumni 212, termasuk pengacaranya komunitas Muslim Habib Rizieq, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khathtath, aktivis Sri Bintang Pamungkas, dan Bu Rachmawati. Komnas HAM melakukan pemantau dan penyelidikan dalam perjalanan penyelidikan itu, tim advokasi komunitas Muslim mau melakukan rekonsiliasi dan perdamaian," ucap Natalius usai pertemuan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Ia mengaku, Presidium Alumni 212 meminta Komnas HAM agar dapat melakukan mediasi dengan pemerintah.
"Karenanya, kami menindaklanjuti. Mengirimkan surat kepada instansi-instansi pemerintah, khususnya jajaran Menko Polhukam yaitu Bapak Menko, Kepolisian, BIN, Kemendagri, Kejaksaan, dan hari ini kami lakukan pertemuan," jelas Natalius.
Langkah tersebut, menurutnya, penting lantaran sudah menyebabkan kegaduhan nasional, sehingga ia mengharapkan dapat segera terealisasi.
"Komnas HAM menyampaikan pentingnya rekonsiliasi. Karena persoalan ini tidak hanya sekadar persoalan hukum antara mereka yang diduga korban tapi sudah memasuki aspek yang serius. Yaitu terganggunya harmonisasi sosial, fragmentasi sosial, yang hampir terganggunya integrasi nasional," ungkap Natalius.
Karena itu, dia meminta Menko Polhukam Wiranto menyampaikan hal tersebut kepada Presiden dan berharap pemerintah menghentikan proses hukum terhadap beberapa ulama alumni 212.
"Kami menghormati proses hukum yang ada di kepolisian, tapi kami meminta Presiden menghentikan proses hukum di kepolisian. Komunitas Muslim menginginkan adanya perdamaian. Mari kita menutup kegaduhan nasional," tutur komisioner Komnas HAM ini. (liputan6)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 09, 2017 at 04:39PM
0 Response to "Presidium Alumni 212 Ingin Berdamai dengan Pemerintah - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.