Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA - Kebijakan pemerintah melakukan impor daging beku secara masif dinilai memberikan dampak buruk bagi kelangsungan hidup dan bisnis ternak sapi potong rakyat di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf menjelaskan, saat ini para peternak rakyat yang melakukan budidaya sapi sudah tidak lagi berorientasi pada bisnis ternak sapi potong harian.
Menurutnya, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha.
"Bisnis sapi potong sekarang, sudah tidak menguntungkan bisnisnya. Sekarang istilahnya tinggal panjang-panjangin usus, kuat-kuatin aja," ungkap Rochadi saat diskusi dengab media di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Menurut Rochadi, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha karena pada momen tersebut harga daging sapi lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.
Dia menjelaskan, pada saag Idul Adha harga sapi mampu mencapai Rp 60.000 per kilogram berat hidup, sedangkan hari biasa hanya Rp 40.000 per kilogram berat hidup.
"Peternak lokal orientasi berubah jadi setahun sekali di Idul Adha," paparnya.
Menurut Rochadi, saat ini kondisi tersebut terjadi bukan hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi sudah mulai ke wilayah Jawa Tengah dan Timur.
Hal tersebut menyusul penyebaran daging impor beku yang sudah menembus pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Dengan intervensi daging impor, ya sudah bubar (peternak). Daging India juga sudah merangsek ke Jawa Tengah, Jawa Timur. Peternakan rakyat seakan tidak boleh tumbuh," tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya telah melakukan mediasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait permasalahan yang dihadapi peternak rakyat saat ini, namun, belum mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Akhirnya peternak alih profesi karena sebagai peternak sudah tidak lagi menguntungkan," paparnya.
Berdasarkan data terakhir sensus ternak sapi dan kerbau Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sedikitnya ada 16,2 juta ekor populasi sapi dan kerbau di Tanah Air.
Angka itu terdiri dari jumlah sapi potong 14.367.975 ekor, jumlah sapi perah 566.974 ekor dan jumlah kerbau 1.265.699 ekor.
Namun, dari data Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) hanya mencapai 12,5 juta ekor. (tribunnews)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 09, 2017 at 05:16AM
0 Response to "Pemerintah Impor Daging Beku Secara Masif, Penjualan Sapi Potong Lokal Terancam Tergusur - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.