Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, ACEH - Setiap Ramadan selalu saja muncul kisah-kisah dari pemuda Aceh yang berkiprah dalam dakwah dan syiar Islam, di dalam maupun luar negeri.
Muhammad Rahmat Setiawan adalah salah satu dari anak-anak muda Aceh yang patut dibanggakan.
Pada Ramadan tahun ini, Rahmat yang sedang menuntut ilmu di Mesir, dipercaya menjadi imam tarawih dan witir di Masjid Ahmadi, Kawasan Mathariyah, Kairo, Mesir.
Muhammad Rahmat merupakan mahasiswa semester awal jurusan Ushuludin di Universitas Al Azhar Kairo.
Ini adalah Ramadhan pertamanya di negeri Afrika Utara.
Tapi ia langsung dipercaya oleh pengurus masjid untuk menjadi imam selama 30 malam di wilayah yang dikenal dengan kumpulan para syuyukh (para syeikh) ini.
Rahmat sangat bersyukur, ia bisa memanfaatkan kesempatan besar ini untuk mengulang hafalan Alquran-nya.
Hafalan itu telah ia kumpulkan ayat demi ayat di Pesantren Al Munjiya Aceh Selatan dan berlanjut di Pesantren Sulaimaniyah Sumatera Utara.
"Hari pertama saya memimpin imam taraweh, selintas saya merasa gemetar dan gugup. Walaupun menjadi imam sudah saya tekuni di negara sendiri, tapi menjadi imam bagi masyarakat Arab, jelas merupakan satu momen yang sangat berbeda," ujar Muhammad Rahmat.
Menurutnya, masyarakat Mesir sangat memuliakan dan menghormati mereka yang menjaga Kalamullah. Penghormatan itu terlihat dari cara mereka memperlakukan dirinya.
Mereka ikut memberikan bantuan hingga uang saku untuk Muhammad Rahmat.
Ia mengaku, kebaikan warga Mesir terhadap dirinya, serta masyarakatnya yang menjunjung tinggi syariat Islam dan ajaran Islam, membuat Mesir seakan menjadi rumah kedua baginya.
Muhammad menceritakan, suasana Ramadan di Mesir juga tak kalah meriah dengan negara Islam lainnya, termasuk Indonesia.
Saat sore, pedagang sudah mulai berjejeran untuk menjajakan penganan berbuka puasa di pusat keramaian.
Minuman segar dan makanan hangat siap saji menjadi pilihan warganya untuk berbuka puasa.
Bahkan di Mesir juga banyak orang-orang yang membagi-bagikan takjil gratis untuk yang orang berpuasa.
Satu hal yang berbeda menurutnya, saat memasuki bulan Ramadan rumah penduduk di Mesir mulai dihiasi ukir-ukiran indah, jejeran replika pohon pinus, hingga tulisan Asma Allah.
"Tahun ini saya berlebaran di Kairo, karena setelah Lebaran langsung kuliah," kata Rahmat. (mun/tribunnews)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 06, 2017 at 06:09PM
0 Response to "Cerita Rahmat Mahasiswa Aceh yang Jadi Imam Tarawih di Mesir, Gemetar Saat Hari Pertama - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.