Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umautna.com - Pencabutan subsidi listrik bagi 18,7 juta rumah tangga pelanggan daya R-1 atau 900 VA telah membuat hidup masyarakat semakin menderita.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, dengan kebijakan itu pemerintah tidak peka terhadap kondisi rakyat. Di mana, kenaikan tarif dasar listrik dilakukan tanpa proses sosialisasi, tanpa persetujuan atau konsultasi dengan legislatif. Semua dilaksanakan secara sepihak oleh pemerintah.
"Pemerintah tak peka terhadap kondisi masyarakat, dan terkesan tidak memikirkan dampak ekonomi yang bisa ditimbulkan oleh kebijakan tersebut. Di tengah lesunya perekonomian, kebijakan pencabutan subsidi justru akan makin memperlemah pertumbuhan ekonomi," jelasnya di Komplek Parlemen, Jakarta (Rabu, 14/6).
Fadli menjelaskan pencabutan subsidi yang membuat tarif listrik pelanggan 900 VA naik hingga 125 persen dari Rp 605 per kWh menjadi Rp 1.352 per kWh juga mengabaikan dampak-dampak turunannya. Meski kenaikan tarif dilakukan secara bertahap sejak awal Januari lalu.
Oleh karena itu, pemerintah seharusnya tidak hanya memikirkan penyelamatan anggaran negara melainkan jugaharus lebih memperhatikan penyelamatan ekonomi nasional secara utuh.
"Ketimbang memotong-motong anggaran yang efek destruktifnya jauh lebih besar dari efek positifnya, pemerintah seharusnya melakukan rasionalisasi proyek pembangunan infrastruktur. Prioritas pembangunan ekonomi kita mestinya adalah meningkatkan daya beli, bukan membangun infrastruktur," demikian Fadli. (rmol)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 15, 2017 at 08:44AM
0 Response to "Cabut Subsidi Listrik Bukti Pemerintah Tidak Peka - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.