Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Sebab, Novel sendiri sudah berbicara banyak dengan pihak kepolisian, terkait apa yang dialaminya usai menunaikan Shalat Subuh.Umatuna.com - Bila kepolisian memiliki komitmen tinggi soal penegakkan hukum, maka seharusnya dengan sangat mudah mengungkap kasus penyerangan disertai penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan.
Sebab, Novel sendiri sudah berbicara banyak dengan pihak kepolisian, terkait apa yang dialaminya usai menunaikan Shalat Subuh.
Begitu dikatakan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai konferensi pers di markas PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
"Tinggal pihak kepolisian yang harus punya komitmen tinggi," kata Dahnil.
Dahnil menduga, ada saling sandera dalam pengungkapan kasus Novel. Hal itu juga menjadi salah satu sebab didorongnya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Karena adanya keganjilan dalam kasus ini. Seperti sidik jari yang hilang terkena air keras, dan keganjilan ini pihak kepolisian meminta teman-teman sipil dan Novel jangan berbicara ke media, sampaikan saja ke penyidik," ungkapnya.
Menurut Dahnil, didorongnya pembentukan Tim independen untuk menangani kasus Novel, lantaran pihaknya tidak percaya kepada kepolisian.
"Kami tidak percaya kepada kepolisian," kata Dahnil.
Banyak kasus yang ditangani pihak kepolisian, tambah Dahnil, justru tak pernah tuntas. Untuk itu, pihaknya mendorong terbentuknya TGPF. Meskipun pada awalnya diharapkan TGPF tersebut dapat terbentuk melalui Komnas HAM.
"Tapi sampai detik ini tim TGPF itu tidak jelas seperti apa, bahkan ada dugaan pihak-pihak Komnas HAM pun takut adanya intimidasi terhadap mereka, dan akhirnya kami berharap kepada presiden untuk turun tangan dalam kasus ini dan membuat tim TGPF yang isinya orang-orang independen dan bisa dipercaya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK yang terdiri dari PP Pemuda Muhammadiyah, Kontras, ICW, LBH Jakarta, dan lainnya, menemukan sejumlah kejanggalan dari upaya pengungkapan kasus Novel.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku kalau dirinya bersama aktivis HAM Haris Azhar telah bertemu Novel di Singapura. Sumber: Rmol
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) July 26, 2017 at 04:44PM
0 Response to "Kasus Novel Baswedan, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian - UMATUNA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.