Adalah Orang orang seperti AAB dan teman temannya ini

![]() |
Inilah Muka Pengadu Domba Yang Mungkin Anda Kenal - Mungkin Saja Dia Kerja bareng Anda - Atau Dia Kerja Di Anda. Laporkan Ke Polisi Sekarang Juga - Selamat Tinggal - AAB |
AAB ini memang bukanlah seorang sendiri yang mengurusi portal dakwahmedia.net yang merupakan portalberita sara - tapi dipastikan dengan mengirinya ke penjara pasti dia akan dengan senang hati menyanyi dan membokar satu persatu teman temannya disana
Dakwahmedia.net ini gambar gambarnya
![]() |
Ya kan - baru masuk saja sudah melangar UU ITE - Belum diperiksa apa apa sudah kena - pasal berlapis dah.. - Mohon tutup juga page fbnya supaya tidak buka ladang baru |
ADSENSE ( PENGHASILAN MURNI ) adalah - ca-pub-2527579359972994
Nah dari google adsense ini kita dapatkan alamat alamat lain yang juga pasti dikelola oleh mereka dibalik layar - saya kira 4 orang saja sudah cukup untuk membuat portal berita ini
sholihah.web.id , dakwahmedia.net,http://reportasedakwah.blogspot.sg/
Nah karena disitu ada situs SHOLHAH.WEB.ID - silahkan pemerintah cari KTP PENANGGUNG JAWAB, itulah orang orang dibalik layar DAKWAHMEDIA.NET selain yang sudah dijelaskan diatas. dengan gambrang - SORRY YA MAS AAB - sudah waktunya mas tobat..
Dakwah Media - “Nyari duit susah, metune gampang, rego-rego diundakne” (mencari uang susah, keluarnya mudah, harga-harga dinaikkan) begitulah gumam dan kasak-kusuk sehari-hari masyarakat di sekitar penulis. Saya, Anda merasakan hal yang sama kan? Inilah realitas.
Realitas Indonesia dan dunia hari ini menderita di bawah cengkraman bandit kapitalis yang mengendalikan pusat-pusat kolonialisme. Banyaknya pajak yang dikenakan atas masyarakat pada hari ini adalah merupakan suatu penindasan yang berat. Masyarakat seluruh dunia didera kesempitandan kesulitan yang harus bekerja siang dan malam untuk menyisihkan kekayaan mereka untuk para “bandit” keuangan keuangan Paman Sam, yang hanya memiliki kosakata manipulasi, intimidasi dan teror. Manipulasi oleh AS atas kebijakan fiskal akan menyebabkan bencana keuangan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dan lain-lain. Kebijakan keuangan AS dengan menarik modal dari pasar uang untuk membiayai utang, akan mengakibatkan terjadinya penarikan dana para investor pada pasar uang negara-negara berkembang ini akan mendorong pemerintah Indonesia, dan di negara-negara lain, untuk menaikkan suku bunga dalam upaya mempertahankan modal. Kondisi ini artinya akan meningkatkan biaya utang dalam negeri, atau terkena dampak tekanan spekulan mata uang lokal yang akan menghasilkan krisis keuangan.
Kita dalam krisis, dan krisis masih tetap ada dan bahwa perekonomian belum berjalan secara wajar, seolah-olah perekonomian bernafas dengan pernafasan buatan. Indonesia telah dijangkiti kapitalisme, kini berjuang mengatasi problem dirinya sendiri. Inilah kapitalisme, yang kuatlah yang bisa bertahan. Indonesia lemah? pasti ‘dimakan’. Korporasi-korporasi yang tidak mampu bekerja ‘digugurkan’ dan digantikan oleh korporasi lainnya yang bisa bekerja. Sehingga tidak tersisa di pasar kecuali korporasi-korporasi yang mampu bersaing. Akibatnya kemiskinan dan kelaparan melanda miliaran orang. Kekayaan rakyat tidak bisa didistribusikan secara total dan adil sampai ke masyarakat. Sebaliknya segelintir pemilik modal mengangkangi sebagian besar kekayaan. Inilah realitasnya.
Para pemimpin dunia yang saat ini gagal untuk memecahkan krisis multidimensi yang berkepanjangan, semestinya mengambil Islam untuk menyelesaikan masalah ini. Satu-satunya jalan keluar dari penderitaan ekonomi ini untuk umat manusia adalah dengan mencari tempat perlindungan dalam sistem Islam yang didasarkan pada sistem emas dan perak, dan mencegah spekulasi keuangan, serta mencegah semua jenis riba, sehingga mampu menghindari siklus pertumbuhan dan krisis (boom bust cycle economy). Karena itu kepada umat Islam hendaknya paham bahwa pertumbuhan ekonomi dan kehidupan yang adil tidak mungkin terealisasi kecuali dalam solusi ideologis yang benar. Hal itu adalah dengan melanjutkan kehidupan Islam.
Oleh:Umar syarifudin (pengamat politik internasional)
- VIA - http://www.dakwahmedia.net/2017/02/kami-lapar.html ON - February 09, 2017 at 09:43PM
Realitas Indonesia dan dunia hari ini menderita di bawah cengkraman bandit kapitalis yang mengendalikan pusat-pusat kolonialisme. Banyaknya pajak yang dikenakan atas masyarakat pada hari ini adalah merupakan suatu penindasan yang berat. Masyarakat seluruh dunia didera kesempitandan kesulitan yang harus bekerja siang dan malam untuk menyisihkan kekayaan mereka untuk para “bandit” keuangan keuangan Paman Sam, yang hanya memiliki kosakata manipulasi, intimidasi dan teror. Manipulasi oleh AS atas kebijakan fiskal akan menyebabkan bencana keuangan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dan lain-lain. Kebijakan keuangan AS dengan menarik modal dari pasar uang untuk membiayai utang, akan mengakibatkan terjadinya penarikan dana para investor pada pasar uang negara-negara berkembang ini akan mendorong pemerintah Indonesia, dan di negara-negara lain, untuk menaikkan suku bunga dalam upaya mempertahankan modal. Kondisi ini artinya akan meningkatkan biaya utang dalam negeri, atau terkena dampak tekanan spekulan mata uang lokal yang akan menghasilkan krisis keuangan.
Kita dalam krisis, dan krisis masih tetap ada dan bahwa perekonomian belum berjalan secara wajar, seolah-olah perekonomian bernafas dengan pernafasan buatan. Indonesia telah dijangkiti kapitalisme, kini berjuang mengatasi problem dirinya sendiri. Inilah kapitalisme, yang kuatlah yang bisa bertahan. Indonesia lemah? pasti ‘dimakan’. Korporasi-korporasi yang tidak mampu bekerja ‘digugurkan’ dan digantikan oleh korporasi lainnya yang bisa bekerja. Sehingga tidak tersisa di pasar kecuali korporasi-korporasi yang mampu bersaing. Akibatnya kemiskinan dan kelaparan melanda miliaran orang. Kekayaan rakyat tidak bisa didistribusikan secara total dan adil sampai ke masyarakat. Sebaliknya segelintir pemilik modal mengangkangi sebagian besar kekayaan. Inilah realitasnya.
Para pemimpin dunia yang saat ini gagal untuk memecahkan krisis multidimensi yang berkepanjangan, semestinya mengambil Islam untuk menyelesaikan masalah ini. Satu-satunya jalan keluar dari penderitaan ekonomi ini untuk umat manusia adalah dengan mencari tempat perlindungan dalam sistem Islam yang didasarkan pada sistem emas dan perak, dan mencegah spekulasi keuangan, serta mencegah semua jenis riba, sehingga mampu menghindari siklus pertumbuhan dan krisis (boom bust cycle economy). Karena itu kepada umat Islam hendaknya paham bahwa pertumbuhan ekonomi dan kehidupan yang adil tidak mungkin terealisasi kecuali dalam solusi ideologis yang benar. Hal itu adalah dengan melanjutkan kehidupan Islam.
Oleh:Umar syarifudin (pengamat politik internasional)
0 Response to "‘Kami Lapar’ - Dakwah Islami"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.