Adalah Orang orang seperti AAB dan teman temannya ini

![]() |
Inilah Muka Pengadu Domba Yang Mungkin Anda Kenal - Mungkin Saja Dia Kerja bareng Anda - Atau Dia Kerja Di Anda. Laporkan Ke Polisi Sekarang Juga - Selamat Tinggal - AAB |
AAB ini memang bukanlah seorang sendiri yang mengurusi portal dakwahmedia.net yang merupakan portalberita sara - tapi dipastikan dengan mengirinya ke penjara pasti dia akan dengan senang hati menyanyi dan membokar satu persatu teman temannya disana
Dakwahmedia.net ini gambar gambarnya
![]() |
Ya kan - baru masuk saja sudah melangar UU ITE - Belum diperiksa apa apa sudah kena - pasal berlapis dah.. - Mohon tutup juga page fbnya supaya tidak buka ladang baru |
ADSENSE ( PENGHASILAN MURNI ) adalah - ca-pub-2527579359972994
Nah dari google adsense ini kita dapatkan alamat alamat lain yang juga pasti dikelola oleh mereka dibalik layar - saya kira 4 orang saja sudah cukup untuk membuat portal berita ini
sholihah.web.id , dakwahmedia.net,http://reportasedakwah.blogspot.sg/
Nah karena disitu ada situs SHOLHAH.WEB.ID - silahkan pemerintah cari KTP PENANGGUNG JAWAB, itulah orang orang dibalik layar DAKWAHMEDIA.NET selain yang sudah dijelaskan diatas. dengan gambrang - SORRY YA MAS AAB - sudah waktunya mas tobat..
Dakwah Media - Bus besar itu meliuk di tikungan. Membuat tubuh Ijal, salah satu penumpang bus tersebut, yang bersandar di deretan bangku tengah terdorong ke samping. Tatapan mata lelaki berusia 56 tahun itu tetap fokus ke depan. Pemandangan indah berupa hijaunya perbukitan yang membentang antara Bandar Lampung dan Bakauheni tak membuatnya takjub. Ada pemandangan lain yang sedang dinantinya.
Ijal bersama 60an penumpang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Perhelatan acara 112 telah memanggilnya dari jauh hari. Pria berdarah Minang ini bersama rekan-rekan komunitasnya telah membulatkan tekad untuk kembali menyambut seruan itu. Seperti yang telah diikutinya di Aksi Bela Islam 212 yang lalu. Ada 7 bus yang siap mengangkut mereka.
"Bismillah kami peserta dari Lampung siap ke Jakarta untuk memperkuat 112. Semoga Allah meridhoi Nya." Pukul 08.22, 10 Februari 2017, kru Wajada.net menerima pesan dari Ijal melalui aplikasi whatsapp. Rencana keberangkatan telah dieksekusi. Diperkirakan bus mereka akan sampai di Jakarta sore nanti.
Hujan tercurah ke bumi Jakarta sejak pagi. Langit diwarnai biru tua yang gelap. Angin berhembus agak kencang. Buruk, untuk ukuran cuaca. Tetapi deskripsi kondisi Jakarta tak membuat Ijal kendur. "Dilampung juga hujan dari semalam," balasnya.
Tak lama setelah kabar keberangkatannya, telepon genggam kru wajada.net berbunyi. Ada sebuah pesan dari Ijal yang menanti dibaca.
"Lagi2 kami dihadang polisi & bus tidak boleh berangkat." Pesan itu terkirim pada pukul 09.13, terlampir juga sebuah foto. Rupanya aparat mempersulit keberangkatan Ijal dan kawan-kawan. Namun kejadian ini tidak membuatnya kaget. Aksi 212 yang lalu pun ia mengalami hal serupa.
Ketika ditanya apakah Ijal dan kawan-kawan akan balik ke rumah? Ijal menjawab, "Terus, seperti 212 naik Panjang kalau nggak boleh." balasnya. Maksudnya ia dan rombongan akan berjalan terus dan akan naik bus umum dari daerah Panjang, bila tidak diperbolehkan berangkat.
Beberapa saat kemudian pesan darinya hadir kembali.
"Ganti bus. Bismillah kami berangkat mohon do'a nya." Tulis Ijal. "Berangkat disuruh ke Way Halim & penumpang disuruh turun serta busnya nggak berangkat." Jadi ceritanya, bus rombongan Ijal berjalan menuju Way Halim, Bandar Lampung. Dari sana, mereka berganti bus. Dan mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Alhamdulillah ada jalan. Niat baiknya untuk membaur dengan saudara-saudara seaqidahnya di Istiqlal shubuh nanti Allah mudahkan, meski ada sedikit hambatan. Ijal tak sabar. Di depan matanya, terhampar pemandangan aksi Jumat Akbar pada 2 Desember 2016 lalu. Aksi yang menyatukan gelora-gelora para pembela Islam yang tak rela agamanya dihina oleh seorang pejabat.
Pukul 13.55 sebuah pesan kembali masuk. "Sudah sampai di Kalianda."
Sepertinya kedatangan Ijal ke Jakarta akan lebih telat dari yang diperkirakan. Namun Jakarta akan menyambutnya. Dalam suasana yang sejuk. Lalu sejarah akan mengukir cerita kembali. [wd]
- VIA - http://www.dakwahmedia.net/2017/02/h-1-aksi-112-polisi-hadang-rombongan.html ON - February 10, 2017 at 05:45PM
Ijal bersama 60an penumpang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Perhelatan acara 112 telah memanggilnya dari jauh hari. Pria berdarah Minang ini bersama rekan-rekan komunitasnya telah membulatkan tekad untuk kembali menyambut seruan itu. Seperti yang telah diikutinya di Aksi Bela Islam 212 yang lalu. Ada 7 bus yang siap mengangkut mereka.
"Bismillah kami peserta dari Lampung siap ke Jakarta untuk memperkuat 112. Semoga Allah meridhoi Nya." Pukul 08.22, 10 Februari 2017, kru Wajada.net menerima pesan dari Ijal melalui aplikasi whatsapp. Rencana keberangkatan telah dieksekusi. Diperkirakan bus mereka akan sampai di Jakarta sore nanti.
Hujan tercurah ke bumi Jakarta sejak pagi. Langit diwarnai biru tua yang gelap. Angin berhembus agak kencang. Buruk, untuk ukuran cuaca. Tetapi deskripsi kondisi Jakarta tak membuat Ijal kendur. "Dilampung juga hujan dari semalam," balasnya.
Tak lama setelah kabar keberangkatannya, telepon genggam kru wajada.net berbunyi. Ada sebuah pesan dari Ijal yang menanti dibaca.
"Lagi2 kami dihadang polisi & bus tidak boleh berangkat." Pesan itu terkirim pada pukul 09.13, terlampir juga sebuah foto. Rupanya aparat mempersulit keberangkatan Ijal dan kawan-kawan. Namun kejadian ini tidak membuatnya kaget. Aksi 212 yang lalu pun ia mengalami hal serupa.
Ketika ditanya apakah Ijal dan kawan-kawan akan balik ke rumah? Ijal menjawab, "Terus, seperti 212 naik Panjang kalau nggak boleh." balasnya. Maksudnya ia dan rombongan akan berjalan terus dan akan naik bus umum dari daerah Panjang, bila tidak diperbolehkan berangkat.
Beberapa saat kemudian pesan darinya hadir kembali.
"Ganti bus. Bismillah kami berangkat mohon do'a nya." Tulis Ijal. "Berangkat disuruh ke Way Halim & penumpang disuruh turun serta busnya nggak berangkat." Jadi ceritanya, bus rombongan Ijal berjalan menuju Way Halim, Bandar Lampung. Dari sana, mereka berganti bus. Dan mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Alhamdulillah ada jalan. Niat baiknya untuk membaur dengan saudara-saudara seaqidahnya di Istiqlal shubuh nanti Allah mudahkan, meski ada sedikit hambatan. Ijal tak sabar. Di depan matanya, terhampar pemandangan aksi Jumat Akbar pada 2 Desember 2016 lalu. Aksi yang menyatukan gelora-gelora para pembela Islam yang tak rela agamanya dihina oleh seorang pejabat.
Pukul 13.55 sebuah pesan kembali masuk. "Sudah sampai di Kalianda."
Sepertinya kedatangan Ijal ke Jakarta akan lebih telat dari yang diperkirakan. Namun Jakarta akan menyambutnya. Dalam suasana yang sejuk. Lalu sejarah akan mengukir cerita kembali. [wd]
0 Response to "H-1 AKSI 112: Polisi Hadang Rombongan dari Lampung yang akan ke Jakarta - Dakwah Islami"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.