BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Sudah diduga bakal rame dan pasti menuai komentar sok tau "Ngasih kok iPhone ProMax 13, uang infaq kok dijadiin HP mahal"
KALO NYAMBUNG, ENAK
Oleh: Rendy Saputra
Sudah diduga bakal rame dan pasti menuai komentar sok tau dari sebagian kecil netizen,
"Ngasih kok iPhone ProMax 13, uang infaq kok dijadiin HP mahal", ... begitu kurang lebih.
Komentar begini ya gak bisa disalahin juga, karena persepsinya memang gak nyambung sama apa yang terjadi, kalimatnya juga gak nyambung kemana-mana. Ijin bahas sedikit.
***
Poin pertama pada akad nya. Ada akad zakat, ada akad infaq shadaqah, ada akad hibah hadiah.
Akad zakat sudah tertentu takarannya, dan terikat realisasinya, aturannya ketat. Gak lebih dan gak kurang. Hukum bayarnya wajib, kalo gak mau bayar sebenernya secara syariat harus ditarik paksa, atau bakalan ditarik paksa oleh Allah.
Akad infaq shadaqah juga punya asnaf, bentangan realisasinya lebih luas. Apakah boleh dana infaq dibelikan HP untuk para ulama yang berjuang di medan dakwah, dan mahal, kembali pada akadnya, apakah akadnya masuk atau nggak, lagi-lagi kembali ke akad.
Namun ketika bicara hadiah, pemberian, ya suka-suka yang ngasih mau ngasih apa.
Di foto ini Tim DeEP Foundation mewakili pemberian hadiah dari Kang Dewa Eka Prayoga ke Kiyai Rohmad Dwi Agung Nugroho pimpinan Pondok Al Fath Bandung. Akadnya hadiah. Kang Dewa sedang hajian, jadi diwakilkan.
Jadi clear banget, bukan dana infaq atau shadaqah, ini murni hadiah dari saudara muslim ke saudara muslim.
***
Kenapa kok pilihannya HP yang itu, karena HP Kiyai Rohmad yang rusak awalnya iPhone 13. Sesuai janji Allah, Allah akan mengganti yang lebih baik. Kang Dewa cuma ngikutin syariat, ngasih yang lebih baik, udah bener.
Lagian lihat dulu konteksnya. Kiyai Rohmad ini bukan Kiyai Panggung, kerja membangun dan memberdayakan pondoknya lewat digital. Kerja database Pondok al Fath ini masyaAllah, list member tausiyahnya mau menyentuh seratus ribu nomor HP. Di blast beberapa HP.
Maka Kiyai Rohmad ini kerja utama nya ya memang komunikasi digital. HP bukan gaya-gayaan, tapi sudah jadi "alat berjuang". Kalo bicara alat berjuang harus terbaik.
Coba cek FB nya Kiyai Rohmad dan Masjid Al Fath. Rekaman gambar nya bagus-bagus. Komunikasi medianya jelas. Kerja pengambilan sudut dokumentasinya apik. Jadi HP bagus itu menunjang efektifitas dakwah.
***
Lalu kenapa yang dikasih beliau, gak ke orang susah sekalian.
Oke begini....
Pondok Al Fath itu santri nya GRATIS uang gedung, gratis SPP, gak dipungut sama sekali. Belajar dua tahun untuk satu angkatan.
Asramanya wakaf, lahannya wakaf, asset belajar nya wakaf, operasionalnya dari infaq dan usahanya Kiyai Rohmad sebagai kontraktor.
Mohon maaf ya, yang sedang di support ini punya implikasi bisa bantu banyak faqir miskin dhuafa yang gak bisa sekolah. Makanya datang, lihat, ambil data lengkap, biar nyambung.
Ada sosok kontraktor UMKM bangunan rumah biasa, yang hasil kerjanya untuk ngasih makan santri, kemana-mana milih pake astrea grand, kan bingung kita kan?
Maka dari itu hadiah itu konsepnya bukan ngasih orang susah, tapi bisa ke konsep ngasih "orang strategis".
Begitu Kang Dewa ngasih hadiah HP ke Kiyai Rohmad, maka seluruh amaliyah kerja dakwah Kiyai Rohmad dengan HP bagus ini, jadi jariyah mengalir ke yang ngasih hadiah.
Ini namanya haibah, rasa cinta yang Allah semaikan ke hati pengusaha muslim untuk mensupport Da'i. Kang Dewa ambil peran itu, makanya moncer, karena yang ngedoain bisnisnya bukan Dewa doank, tapi banyak kiyai.
***
Terkait akad hadiah ini, di Muhsinin Club itu memang ada pos hibah pengembangan dakwah. HPD. Akadnya Hibah, hadiah.
Dari sepuluh juta komitmen per bulan, sudab diakadkan dua jutanya untuk hibah pengembangan dakwah. Ya hadiah ini operasinya dari situ.
Ngasih HP bagus ini kami blast juga ke Muhsinin Club, silakan aja yang mau ikutan, Kang Dewa hanya buka keterlibatan, gak ada yang terlibat juga tetap beli, alhamdulillah dua Muhsinin Club ikutan sejuta sejuta. Akadnya hadiah, dan tetap 90% masih dana Kang Dewa.
Ini namanya nyambung. Bangun komunitas donatur yang nyambung sama visi dakwah.
Kiyai harus punya senjata berjuang yang bagus.
Kehidupan Kiyai gak boleh amblas, gimana mau ngurus santri dhuafa kalo kiyainya amblas?
Para pemimpin Pondok harus diperhatikan, jangan sampai pusing sendirian.
Fikiran begini selalu hadir di Muhsinin Club. Komunitasnya kurang dari seratus orang, tapi sedekahnya besar-besar.
Maka inilah nikmatnya punya komunitas donatur yang nyambung. Jumlah sedikit, tapi satu visi. Makadari itu lahirlah konsep Muhsinin Club.
Maka hari ini, kalo saudara kita dapat nikmat hadiah dari saudara yang lain, kita jangan iri dengki hasad.
Kalo dia dapat, kok kita nggak, tinggal kita evaluasi diri, kok haibah gak turun dari Allah ke kita. Itu aja yang kita evaluasi.
Jangan pusingin barangnya, mahalnya, ya uangnya uang yang ngasih hadiah, ya bebas aja. Bukan uang siapa-siapa. Suka suka yang mau ngasih. Gitu ya.
Semoga nyambung pemahaman kita semua. Yang begini-begini harus ditulis juga, supaya ummat gak bersangka aneh-aneh.
"Itu kiyai kok pake ProMax? Piye toh... uang infaq pondok dipake beli HP mahal..."
Padahal hadiah... gak nyambung blasss..
Mau join Muhsinin Club sila klik >>> http://chataja.me/muhsininclub
(fb)
Sudah diduga bakal rame dan pasti menuai komentar sok tau "Ngasih kok iPhone ProMax 13, uang infaq kok dijadiin HP mahal" = Dipostkan Oleh noreply@blogger.com (PORTAL ISLAM) - Pada July 20, 2022 at 07:00AM - URL ASLI - http://www.portal-islam.id/2022/07/sudah-diduga-bakal-rame-dan-pasti.html
DOWNLOAD EXPORT BLOG POSISI 6 JAN
0 Response to "Sudah diduga bakal rame dan pasti menuai komentar sok tau "Ngasih kok iPhone ProMax 13, uang infaq kok dijadiin HP mahal" - INSIDE ONTA"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.