Adalah Orang orang seperti AAB dan teman temannya ini

![]() |
Inilah Muka Pengadu Domba Yang Mungkin Anda Kenal - Mungkin Saja Dia Kerja bareng Anda - Atau Dia Kerja Di Anda. Laporkan Ke Polisi Sekarang Juga - Selamat Tinggal - AAB |
AAB ini memang bukanlah seorang sendiri yang mengurusi portal dakwahmedia.net yang merupakan portalberita sara - tapi dipastikan dengan mengirinya ke penjara pasti dia akan dengan senang hati menyanyi dan membokar satu persatu teman temannya disana
Dakwahmedia.net ini gambar gambarnya
![]() |
Ya kan - baru masuk saja sudah melangar UU ITE - Belum diperiksa apa apa sudah kena - pasal berlapis dah.. - Mohon tutup juga page fbnya supaya tidak buka ladang baru |
ADSENSE ( PENGHASILAN MURNI ) adalah - ca-pub-2527579359972994
Nah dari google adsense ini kita dapatkan alamat alamat lain yang juga pasti dikelola oleh mereka dibalik layar - saya kira 4 orang saja sudah cukup untuk membuat portal berita ini
sholihah.web.id , dakwahmedia.net,http://reportasedakwah.blogspot.sg/
Nah karena disitu ada situs SHOLHAH.WEB.ID - silahkan pemerintah cari KTP PENANGGUNG JAWAB, itulah orang orang dibalik layar DAKWAHMEDIA.NET selain yang sudah dijelaskan diatas. dengan gambrang - SORRY YA MAS AAB - sudah waktunya mas tobat..
Dakwah Media - Seperti dilansi Aljazirah, Sabtu, (4/2) hingga saat ini Yangon tak mengakuiRohingya sebagai etnik minoritas mereka. Yangon menyebut suku Rohingya sebagai migran ilegal yang berasal dari Bangladesh. Padahal banyak suku Rohingya yang hidup di Myanmar dari generasi ke generasi.
Seperti dilansir Independent, bayi dan anak-anak digorok dengan pisau selama kampanye militer pasukan keamanan Myanmar. Ini merupakan laporan PBB yang isinya mengerikan. Bayi berusia delapan bulan, lima tahun, dan enam tahun dilaporkan dibunuh dengan cara ditusuk sampai mati di rumah mereka selama operasi pemusnahan suku Rohingya.
Laporan PBB mengenai kondisi mengerikan suku Rohingya diterbitkan di Jenewa, setelah para investigator mengumpulkan testimoni dari para korban dan saksi suku Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh. (republika.co.id, 5/2/17)
Catatan dalam Jerit Pilu:
Telah tercecer dan menggenang darah umat Islam. Burma lancing membantai kaum Muslim, menodai kehormatan mereka, kaum Budha pun berani menguasai kaum Muslim. Penjajah Rezim Myanmar berupaya dengan segala kekuatan yang dimiliki untuk menjajah kaum muslim, yang memposisikan Islam dan muslim sebagai musuh. Tangan-tangannya berlumuran darah kaum muslim. dunia internasional pura-pura buta, Turki, Negara-negara Arab bisu. Indonesia tidak bisa menolong, sementara berulang-ulang suara-suara ulama menegaskan dan menyatakan bahwa tindakan represif rezim Myanmar harus segera diakhiri.
Anda telah membaca berita rangkaian brutal aksi penguasa Myanmar terhadap kaum Muslim, Kita disini hanya mengecam keras pembunuhan-pembunuhan. Praktek ini terus berlangsung tanpa henti di bawah kedok “Ancaman Nasional Myanmar“ dan dengan didiamkan pemerintahan Barat yang secara hipokrit telah menyerukan kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum. Padahal mereka mendukung diktator yang membunuh manusia tak berdosa.
Sistem demokrasi yang rusak dan salah sejak dari dasarnya itulah sistem yang diterapkan oleh rezim tirani diktator Myanmar. Rezim zalim yang mewarisi kezaliman negara kapitalis Amerika dan Inggris yang menjelang runtuh, menganggap Islam dan muslim ini sebagai noda, sehingga rezim ini mengambil tindakan barbar dengan kebijakan yang represif, dan menempuh langkah-langkah kekerasan, tidak ada belas kasih, serta tidak membedakan antara anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan.
Sejak Khilafah runtuh, umat Islam menghadapi sejumlah penderitaan secara politik, ekonomi, militer, sosial dan kultural. Sejak saat itu, kaum Muslim menderita penjajahan fisik dan non-fisik, kemiskinan merajalela meski kekayaan mereka sangat melimpah. Sementara penguasa justru melayani Inggris, Amerika dan Cina. Pemerintah mereka membuang-buang kekayaan umat dan memberikannya kepada perusahaan-perusahaan kapitalis asing tanpa imbalan. Militer mereka tidak bisa menolong genosida muslim di Myanmar.
Sesungguhnya fajar baru telah mulai menyingsing di dunia kaum Muslim. Darah mereka yang ditumpahkan dan orang-orang yang dibunuh di penjuru bumi tidak akan percuma. Umat Islam tidak akan pernah melupakan para penjahat yang telah memerintahkan dan melaksanakan semua kejahatan itu. Kami tidak akan pernah menundukkan kepala dihadapan tirani yang arogan itu. Kami akan terus, dengan lantang, meneriakkan kebenaran dengan kesabaran dan kerja keras, dan kami tidak akan kenal lelah berjuang menegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang akan menyeret para Tiran itu ke pengadilan sebelum mencampakkan dia dan orang-orang seperti dia di keranjang sampah sejarah. dengan mengembalikan negara Khilafah Rasyidah kedua yang mengikuti metode kenabian, yang dipimpin oleh seorang Imam, sebagai perisai yang melindungi umat dan memimpin pembebasan.
Dimana-mana para penindas terus mempersempit ruang gerak kaum Muslim. Maka kami katakan kepada kalian hai Rezim Myanmar, dan Negara-negara pendukungnya: Hari pembalasan sudah dekat, dengan izin Allah SWT. Ingat, bahwa negara tiran umurnya hanya sesaat, sedang kebenaran akan tetap ada hingga hati kiamat. Sementara Allah tidak akan pernah melanggar janji-Nya. Kami tidak akan pernah melupakan kejahatan Kalian, dengan pembantaian kaum Muslim, khususnya dengan cara penindasan yang paling buruk.
Oleh: Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
- VIA - http://www.dakwahmedia.net/2017/02/hari-pembalasan-makin-dekat-hai-tiran.html ON - February 09, 2017 at 01:30AM
Seperti dilansir Independent, bayi dan anak-anak digorok dengan pisau selama kampanye militer pasukan keamanan Myanmar. Ini merupakan laporan PBB yang isinya mengerikan. Bayi berusia delapan bulan, lima tahun, dan enam tahun dilaporkan dibunuh dengan cara ditusuk sampai mati di rumah mereka selama operasi pemusnahan suku Rohingya.
Laporan PBB mengenai kondisi mengerikan suku Rohingya diterbitkan di Jenewa, setelah para investigator mengumpulkan testimoni dari para korban dan saksi suku Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh. (republika.co.id, 5/2/17)
Catatan dalam Jerit Pilu:
Telah tercecer dan menggenang darah umat Islam. Burma lancing membantai kaum Muslim, menodai kehormatan mereka, kaum Budha pun berani menguasai kaum Muslim. Penjajah Rezim Myanmar berupaya dengan segala kekuatan yang dimiliki untuk menjajah kaum muslim, yang memposisikan Islam dan muslim sebagai musuh. Tangan-tangannya berlumuran darah kaum muslim. dunia internasional pura-pura buta, Turki, Negara-negara Arab bisu. Indonesia tidak bisa menolong, sementara berulang-ulang suara-suara ulama menegaskan dan menyatakan bahwa tindakan represif rezim Myanmar harus segera diakhiri.
Anda telah membaca berita rangkaian brutal aksi penguasa Myanmar terhadap kaum Muslim, Kita disini hanya mengecam keras pembunuhan-pembunuhan. Praktek ini terus berlangsung tanpa henti di bawah kedok “Ancaman Nasional Myanmar“ dan dengan didiamkan pemerintahan Barat yang secara hipokrit telah menyerukan kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum. Padahal mereka mendukung diktator yang membunuh manusia tak berdosa.
Sistem demokrasi yang rusak dan salah sejak dari dasarnya itulah sistem yang diterapkan oleh rezim tirani diktator Myanmar. Rezim zalim yang mewarisi kezaliman negara kapitalis Amerika dan Inggris yang menjelang runtuh, menganggap Islam dan muslim ini sebagai noda, sehingga rezim ini mengambil tindakan barbar dengan kebijakan yang represif, dan menempuh langkah-langkah kekerasan, tidak ada belas kasih, serta tidak membedakan antara anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan.
Sejak Khilafah runtuh, umat Islam menghadapi sejumlah penderitaan secara politik, ekonomi, militer, sosial dan kultural. Sejak saat itu, kaum Muslim menderita penjajahan fisik dan non-fisik, kemiskinan merajalela meski kekayaan mereka sangat melimpah. Sementara penguasa justru melayani Inggris, Amerika dan Cina. Pemerintah mereka membuang-buang kekayaan umat dan memberikannya kepada perusahaan-perusahaan kapitalis asing tanpa imbalan. Militer mereka tidak bisa menolong genosida muslim di Myanmar.
Sesungguhnya fajar baru telah mulai menyingsing di dunia kaum Muslim. Darah mereka yang ditumpahkan dan orang-orang yang dibunuh di penjuru bumi tidak akan percuma. Umat Islam tidak akan pernah melupakan para penjahat yang telah memerintahkan dan melaksanakan semua kejahatan itu. Kami tidak akan pernah menundukkan kepala dihadapan tirani yang arogan itu. Kami akan terus, dengan lantang, meneriakkan kebenaran dengan kesabaran dan kerja keras, dan kami tidak akan kenal lelah berjuang menegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang akan menyeret para Tiran itu ke pengadilan sebelum mencampakkan dia dan orang-orang seperti dia di keranjang sampah sejarah. dengan mengembalikan negara Khilafah Rasyidah kedua yang mengikuti metode kenabian, yang dipimpin oleh seorang Imam, sebagai perisai yang melindungi umat dan memimpin pembebasan.
Dimana-mana para penindas terus mempersempit ruang gerak kaum Muslim. Maka kami katakan kepada kalian hai Rezim Myanmar, dan Negara-negara pendukungnya: Hari pembalasan sudah dekat, dengan izin Allah SWT. Ingat, bahwa negara tiran umurnya hanya sesaat, sedang kebenaran akan tetap ada hingga hati kiamat. Sementara Allah tidak akan pernah melanggar janji-Nya. Kami tidak akan pernah melupakan kejahatan Kalian, dengan pembantaian kaum Muslim, khususnya dengan cara penindasan yang paling buruk.
Oleh: Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
0 Response to "Hari Pembalasan Makin Dekat… Hai Tiran Myanmar! - Dakwah Islami"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.