Polisi menahan lima pentolan Aksi 313 dengan tuduhan makar. Yang mengejutkan, Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa skenario aksi makar pada Jumat (31/3/2017) dipusatkan di dekat Istana Negara sudah direncanakan kelimanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, skenario makar itu dibicarakan kelima pelaku di dua pertemuan yakni di Menteng, Jakarta Pusat dan Kalibata, Jakarta Selatan. Aksi ini disebut dilakukan dengan anggaran Rp3 miliar.
“Awalnya ada dua lokasi untuk tempat pertemuan pertama di Kalibata dan di Menteng. Dari kedua lokasi itu, utamanya untuk menggulingkan pemerintah yang sah,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (3/4/2017).
Di Kalibata, kata Argo, rapat itu selain sepakat menggulingkan pemerintahan yang sah, juga dilakukan pemberian dana. “Ada dana yang direncanakan, ada beberapa dana ditelusuri dan kemarin juga digunakan kegiatan unjuk rasa, ada yang digunakan untuk sewa bus, logistik semua ada di situ,” kata dia lagi.
Di pertemuan pertama itu juga disepakati untuk menduduki DPR. “Di situ sampai terinci, mulai masuk ke gedung DPR/MPR ada beberapa jalan yang dilewati. Ada juga caranya untuk menabrakan kendaraan truk di pagar belakang DPR. Ada juga tujuh pintu (masuk) dari hasil rapat itu, gorong-gorong, jalan setapak. Jadi dengan asumsi bahwa kalau semua massa sudah masuk ke gedung DPR, akan kesulitan didorong keluar,” paparnya.
Untuk siapa yang menginisiasi ide menabrak pagar DPR, kata Argo, masih didalami dari pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. “Nanti akan kami dalami lagi,” ucapnya.
Namun, paparan pihak kepolisian ini menurut Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil berlebihan.
“Itu kan blow up saja, hiperbolis sekali. Nggak mungkin lah, jadi seolah-olah inspirasi dari Paris itu akan dilakukan di Indonesia,” ujarnya tertawa menyindir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017).
Sebagai mitra kepolisian, Nasir bertanya-tanya mengapa polisi berani menangkap seseorang terduga makar tanpa bukti yang cukup. Pasalnya, Sri Bintang Pamungkas dan sejumlah aktivis lainnya di menjelang aksi 2 Desember 2016 saja, hingga kini belum sampai pada penuntutan di pengadilan
“Jadi memang kesulitan mereka untuk mencari apakah benar ini makar atau tidak,” sebut Nasir.
Menjadi pertanyaan lainnya ketika penangkapan para aktivis itu menjelang aksi. “Ada apa? apakah kepolisian ingin memberitahukan kepada publik atau ingin memberikan kesan negatif kepada kelompok atau pengunjuk rasa bahwa mereka tanda kutip dimanfaatkan untuk aksi makar,” tutur legislator asal Aceh itu.
Karenanya, dia menganggap penangkapan tersebut terlalu gegabah. “Maka itu saya menilai terlalu gegabah kalau Polri kemudian menangkap, kemudian menahan beliau (aktivis dan pimpinan FUI sampai sekarang,” pungkas Nasir. (elf/dna/JPG/nin)
The post Dibuat-Buat, Polisi Sebut Kelima Pentolan Aksi 313 Rencanakan Tabrakkan Truk ke Gerbang DPR appeared first on Gema Rakyat.
0 Response to "Dibuat-Buat, Polisi Sebut Kelima Pentolan Aksi 313 Rencanakan Tabrakkan Truk ke Gerbang DPR - GEMARAKYAT"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.