BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Doakan Orang Tua Kami Yang Wafat Pada Saat Membela Islam 4 November
Munkin dari sekian banyak postingan ini tidak akan bermasalah, tetapi pada intinya adalah postingan postingan dari sumber dan akan dituliskan dibawah ini adalah postingan yang mengandung unsur yang merendahkan atau menjelekan pihak tertentu dan membawa nama ISLAM atau AGAMA sebagai topiknya dalam memperoleh keuntungan pribadi yang digunakan sebagai pemecah belah - memang tujuan utamanya adalah UANG PRIBADI, namun hasil yang didapatkan ini sungguh akan merusak moral bangsa, syukur syukur kalau berita yang diposting dibawah ini adalah benar adanya dan tidak ada tambahan atau bumbu pedas lainnya, tetapi sejauh atau sampai saat ini postingan postingan dari http://www.posmetro.info/2016/11/doakan-orang-tua-kami-yang-wafat-pada.html merupakan postingan postingan bernadakan atau bertemakan ISLAM yang ditujukan bukan untuk sebagai penenang melainkan sebagai pemecah kerukunan umat beragama, saya telah lama mengamati gerak gerik dari Posmetro Info ini dan akhirnya muncullah blog ini sebagai bukti bahwa tindakan ini tidak bisa dibiarkan dan harus diberhentikan segera, untuk situs situs yang menjual agama lainnya kami harap juga dapat mengantisipasi dan beralih bisnis menjadi suatu media pers yang benar benar tidak memihak dan murni memberikan informasi yang bermanfaat bagi Indonesia, Situasi postingan postingan seperti ini sungguh tidak sesuai dengan Undang Undang ITE dan harus segera dilaporkan,
Jika anda merupakan pembaca yang secara kebetulan berada pada page ini dan jika memang page ini secara kebetulan mendapatkan pembaca, maka langkah yang perlu anda lakukan hanyalah download saja attachment pdf yang telah disediakan dan taruhlan di media sosial, hal ini akan membuat para penindak hukum yang memang ditugaskan oleh pihak kepolisian akan mengambil tugas, blog ini saya sadari masih baru dan mungkin diperlukan waktu yang lumayan lama untuk dapat diketahui oleh mesin pencarian, tapi dengan adanya anda atau siapa saja yang berkunjung silahkan dibagikan.
Dalam tulisan ini jujur saya sempat menahan untuk tidak memberitakan atau tidak mengambil langkah, tapi apa daya hal ini sudah tidak terbendung lagi dan ingin sekali saya ungkapkan, bahwa berita-berita palsu ini menimbulkan keonaran dan penyebab utama konflik yang ada terutama si kalangan media social dan kemudian dapat dipastikan akan menuju ke tindakan nyata, hal ini semata-mata karena ulah para pembuat atau pelaku bisnis berita palsu dan penuai sensasi, mengapa saya katakana begitu, karena dengan menuai sensasi maka kita dapat melihat reaksi yang begitu besar terhadap berita atau sensasi itu, hal ini semata-mata bertujuan untuk mendatangkan traffic semata. Lalu apa hubungannya dengan tulisan ini toh hal yang mereka lakukan semata adalah untuk memajukan bisnis mereka, ada satu yang membuat bahwa bisnis ini adalah illegal, yaitu dikarenakan dampak yang ditimbulkan adalah sangat tidak sebanding karena memicu SARA yang jelas jelas dilarang dan menghancurkan keutuhan NKRI, kenapa saya bisa bilang begitu, karena saya sendiri sempat mengikuti praktik ini dan kemudian melihat sendiri reaksi masyarakat umum tentang praktik ini. Dan hal ini sungguh sangat menggangu. |
Blog blog seperti
- Pos-metro.com
- portalpiyungan.com
- beritaislam24h.com
- mediankri.com
- islampos.com
- voa-islam.com
ini sudah keterlaluan.. Dengan hanya beralaskan media independen apa mereka akan lolos dari sanksi hukum.. Mari kita lihat saja. karena telah banyak sekali pasal UU ITE yang mereka langgar, dan yang paling aneh adalah mereka ini juga menuliskan perlindungan hukum di situs mereka padahal mereka sendiri melanggar hukum, Kami harapkan POLIsI CYBER DAPAT BERGERAK dan segera menyelesaikan kasus kasus ini, sehingga web web baru bertemakan serupa tidak akan tumbuh dengan cepat,
<<< Download Ini Dan Bagikan Segera orang orang ini sungguh memalukan >>>
POS-METRO.COM - Demonstrasi besar-besaran kemarin yang dilakukan oleh massa dari masyarakat muslim di Indonesia diwarnai dengan kericuhan, dan akhirnya satu korban yaitu seorang ‘Orang Tua’ yang wafat karena tebakan gas air mata yang dilakukan Polri di depan Istana, sungguh kami menyayangkan sikap Polri yang tidak memperhatikan para demonstran yang banyak di ikuti oleh para ulama dan orang tua.
Kami segenap pengurus Nusatimes.com turut berduka cita atas meninggalnya orang tua kami M. Syahrie bin Umar yang menutup usia pada umur 65 tahun pada saat membela Agamanya di depan Istana Presiden RI.
Berikut kami kutip sebuah tulisan dari fans page Genarasi Pemuda Islam di sosial media Facebook.
PAK OYE YANG SAYA KENAL
Matahari belum begitu tinggi, ketika saya menyusuri jalan sempit paving blok perumahan Binong Permai blok F14 No 24. 51 meter sebelum tiba di Mushola Bina Ihsani, lantunan kalimat Thoyyibah mengumandang. Diselingi suara gemuruh Takbir yg bergema beberapa kali. Saya bergegas berwudhu. Jenazah M. Syahrie bin Umar sebentar lagi disholatkan.
“Saudara2 sekalian, hari ini kita akan menyolatkan jenazah seorang Mujahid. Kita yakin, almarhum ini mati syahid…” suara orang yg mewakili keluarga almarhum ini tercekat. Terdengar ia sesegukan. Kata2nya sejenak terhenti. Ia tak sanggup meneruskan. Suasana begitu haru menyelimuti hati para jama’ah yg memenuhi hingga shaf belakang Musholla Bina Ihsani.
“Saudara2 kita menjadi saksi, orang yang ada di hadapan kita ini mati Syahid. Karena ia mati dalam membela Agama, membela Al Qur’an…! Lanjut si pembuka prosesi sholat jenazah itu lantang.
“Allahu Akbar…, Allahu Akbar….!” Berkali-kali Takbir berkumandung menyambut kata-kata si pembawa acara.
Ketika sholat dimulai, yang diimami uUstadz Sulaiman, isak tangis para jama’ah pun pecah… Mereka haru mengiringi kepergian Mujahid gagah tersebut.
Saya mengenal Asy Syahid. Sederhana, periang, ramah dan amat bersemangat. Di Musholla Bina Ihsani ia dikenal sebagai dedengkotnya. Lantaran amat rajin membina kaum ibu dan remaja. Almarhum yg sehari2 disapa Pak Oye itu, amat bersemangat memfasilitasi setiap kegiatan dakwah, para kader dakwah.
“Ibu2 jangan lupa ya, dukung pak Sultoni,” ujarnya bersemangat di hadapan ibu2 yg berhasil dikumpulkannya di musholla Bina Ihsani, ketika saya berkampanye.
51 meter setelah saya beranjak dari makamnya, saya msh saja tak sanggup menahan sesegukan isak tangis saya. Haru, bangga dan bercampur malu. Saya yang lebih muda dari almarhum, kenapa tak berani berada di barisan depan saat Aksi Bela Islam 4 November 2016? Saya ini kan lebih muda? Tak mengidap penyakit seperti beliau? Lebih segar, lebih sehat, lebih lincah? Tapi kenapa almarhum yang jauh lebih tua, berpenyakit asma, lebih sepuh, justru lebih gagah semangat jihadnya membela kemuliaan Al Qur’an?
Saya tercenung. Air mata saya berjatuhan, tak sanggup saya tahan.
SELAMAT JALAN WAHAI MUJAHIDKU NAN PERKASA..!
ENGKAU MEMANG CUMA SIMPATISAN DAKWAH, TAPI SEMANGAT JIHADMU SUNGGUH AMAT MILITAN..!
Penulis Belum Diketahui
Dishare oleh :
Haddad Assyarkhan / Adi Supriadi
Twitter : @assyarkhan
Selesai kutipan dari Nusatimes.com, beberapa tulisan kami hilangkan demi kenyaman pembaca.
Semoga tulisan ini dapat menjadi sebuah pelajaran bagi Masyarakat dan Polri untuk lebih lagi memperhatikan para pendemo yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. Dan harapan kami semua, Polri harus menjawab aksi unjuk rasa kemarin dengan cepat, agar semua masyarakat bisa tenang dan tidak akan ada lagi nyawa yang dikorbankan demi tuntutan untuk mengadili Ahok atas penistaan Agama yang dia lakukan. (ns)
Doakan Orang Tua Kami Yang Wafat Pada Saat Membela Islam 4 November = Dipostkan Oleh Posmetro Info - Pada November 06, 2016 at 02:16AM
0 Response to "Doakan Orang Tua Kami Yang Wafat Pada Saat Membela Islam 4 November | Abdul Hamdi Mustafa Stop !"
Post a Comment
Silakan gunakan sebagai Backlink dan silahkan gunakan untuk mengisi komentar sesuka anda, karena blog ini dipastikan tidak akan saya urusin, jangan lupa download dan sebarkan pdf untuk stop isu isu yang ada, dan sebagai ganjaran silahkan posting di komentar, link aktif boleh.